Konawe Kepulauan, Sibernas.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Innstitut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari berencana menggelar kegiatan kuliah Kerja Nyata (KKN) luar jaringan atau offline pada tahun ini, setelah sebelumnya tahun 2020 mengambil keputusan melaksanaan KKN dalam jaringan untuk menghindari penularan COVID-19.
Kepala LPPM IAIN Kendari Dr. Abdul Kadir, M.Pd mengatakan, penyebaran COVID-19 di Sulawesi Tenggara mulai menunjukkan penurunan sehingga KKN offline sudah memungkinkan dilaksanakan.
“Tetapi tentu saja kita tidak boleh lengah, tetap harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat sebagai langkah pencegahan terhadap resiko tertular virus corona,” ungkapnya
Dia menambahkan berdasarkan hasil evaluasi panitia, kegiatan KKN online dinilai belum efektif menyentuh sasaran pengabdian masyarakat dikarenakan belum semua masyarakat memiliki akses terhadap perangkat teknologi informasi. Hal ini menyebabkan program pengabdian dalam bentuk produk digital itu tidak sampai ke masyarakat.
Meskipun demikian, KKN daring memiliki nilai positif bagi mahasiswa sebab melalui kegiatan tersebut mereka mampu beradaptasi dengan perangkat teknologi, serta mengasah skill dan kreatifitas dalam membuat produk digital.
Menurut Abdul Kadir, keterampilan pada bidang teknologi telah menjadi kebutuhan generasi masa kini terutama setelah perangkat teknologi memainkan peranan penting dalam membantu kegiatan masyarakat tetap berjalan di tengah pembatasan interaksi sosial selama masa pandemi.
Terkait teknis pelaksanaan KKN Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Dr. Abdul Gaffar, M.Th.I menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan opsi KKN Reguler Tematik dan Kolaboratif. KKN Reguler diperuntukkan bagi mahasiswa IAIN Kendari sedangkan KKN Kolaboratif akan diikuti oleh mahasiswa dari sejumlah PTKIN antara lain UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kali Jaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semarang, UIN Mataram, UIN Makassar serta PTKIN se Sulawesi.
Peserta KKN Reguler Tematik berbasis program studi rencananya akan ditempatkan di lima kabupaten yaitu Kabupaten Bombana, Kolaka, Kolaka Timur Kolaka Utara, dan Konawe Kepulauan. Sementara untuk KKN Kolaboratif bersama PTKIN lain akan dilaksanakan di Konawe Selatan dengan mengusung tema moderasi beragama yang fokus pada program pengabdian di wilayah multi agama, muulti etnis, multi mazhab, dan multi ormas.
“Kami memutuskan akan menempatkan peserta di beberapa kabupaten dengan tujuan menghindari titik kerumunan di satu tempat yang sama, sebab jika dilihat dari data pada sistem informasi akademik jumlah mahasiswa yang memenuhi syarat untuk mengikuti kegiatan ini mencapai 1.000 orang,” tambahnya.
Persiapan pelaksanaan KKN Reguler telah diawali dengan kegiatan survey lapangan di semua kabupaten tujuan. Survey diharapkan dapat membantu kelancaran proses pemberangkatan dan pelaksanaan kegiatan pengabdian. Sedangkan untuk teknis pelaksanaan KKN kolaboratif akan dibahas dan diputuskan pada kegiatan forum Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat pada tanggal 7 Juni mendatang.
Berdasarkan hasil survey, tim LPPM telah memetakan lokasi dan potensi wilayah yang akan menjadi sasaran pelaksanaan kegiatan. Data ini dibutuhkan untuk keperluan penempatan mahasiswa berdasarkan prodi dan keahlian mereka.
“Kami targetkan program pengabdian memiliki dampak yang positif bagi kehidupan masyarakat baik pada aspek keagamaan, maupun sosial ekonomi. Program yang akan dijalankan nantinya berupa pembinaan keagamaan, pendampingan dan pemberdayaan berbasis program studi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat,” pungkasnya.