Kendari, Sibernas.id – Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan bahwa realisasi Anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) sampai dengan Semester I Tahun 2021 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah mencapai Rp1,43 Triliun atau sebesar 41,86 persen dari target penerimaan tahun 2021 sebesar Rp3,42 Triliun.
“Secara umum, realisasi APBN Sutra Semester I 2021 masih dipengaruhi oleh dampak pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sampai sekarang,” kata kepala kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Prov Sultra, Arif Wibawa, saat memberikan siaran pers di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, Penerimaan Negara di Provinsi Sultra tersebut, berdasarkan data Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN) dan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama serta Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KP2BC) lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara sampai dengan Semester I 2021, Penerimaan Negara yang bersumber dari Penerimaan Perpajakan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
“Penerimaan Perpajakan (termasuk dari Bea dan Cukai) terealisasi sebesar Rp1,20 Triliun atau sebesar 40,21 persen dari target penerimaan perpajakan sebesar Rp2,99 Triliun. Sedangkan PNBP tercapai sebesar Rp228,60 Miliar atau sekitar 53,38 persen dari Target PNBP sebesar Rp428,23 Miliar,” katanya.
Untuk Belanja Pemerintah Pusat yang dialokasikan kepada satker-satker Kementerian/Lembaga Lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara kata dia, penyerapan anggarannya telah melampaui target penyerapan nasional sebesar 40 persen.
“Total Realisasi Belanja Pemerintah Pusat melalui Kementerian/Lembaga di Provinsi Sultra (yang terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang, Belanja Modal, dan Belanja Bantuan Sosial) pada Semester I 2021 mencapai Rp3,43 triliun, atau sekitar 45,19 persen dari total Pagu sebesar Rp7,59 triliun,” katanya.
Dikatakan, terdapat peningkatan persentase penyerapan dibandingkan Semester I Tahun 2020 yang hanya mencapai 38,51 persen. Untuk rincian realisasi per jenis belanja, yaitu Belanja Pegawai pada Semester I 2021 realisasinya mencapai Rp1,21 triliun atau sekitar 50,70 persen dari total pagu Belanja Pegawai sebesar Rp2,38 Triliun.
“Belanja Barang mempunyai realisasi yang sedikit lebih rendah dari Belanja Pegawai, yaitu mencapai Rp1,07 triliun atau sekitar 38,65 persen dari pagu Belanja Barang sebesar Rp2,76 triliun,” tutur Arif.
Ia juga menyebutkan bahwa, realisasi belanja modal mencapai Rp1,15 triliun atau sekitar 47,23 persen dari Pagu Belanja Modal sebesar Rp2,44 triliun. Sedangkan Belanja Bantuan Sosial dari pagu sebesar Rp8,18 miliar sampai dengan akhir Semester I 2021 telah terealisasi sebesar Rp3,34 miliar atau sekitar 40,79 persen dari Pagu Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp8,18 miliar.