Jakarta, sibernas.id – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kendari, Aksan Jaya Putra dan Andi Sulolipu secara resmi memperoleh rekomendasi B1-KWK dari Partai Persatuan dan Pembangunan.
Penyerahan rekomendasi itu berlangsung di kediaman Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis malam (8/8/2024).
Penyerahan itu juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum PPP Amir Uskara, Bendahara Umum PPP Arya Permana Graha dan Wasekjen PPP Rapih Herdiansyah.
Aksan yang dikonfirmasi mengaku bersyukur terhadap rekomendasi B1-KWK yang diberikan PPP kepada AJP ASLI.
“Alhamdulillah, kami memperoleh rekomendasi B1-KWK dari PPP. AJP ASLI sangat bersyukur atas kepercayaan PPP kepada kami. Ini tentunya menambah semangat perjuangan kepada pendukung dan relawan kami menuju Kendari Bisa,” kata AJP.
PPP yang memiliki 1 kursi di DPRD Kota Kendari membuat pasangan calon dengan akronim AJP ASLI ini selangkah lagi memastikan tiket untuk bertarung pada Pemilihan Wali (Pilwali) Kota Kendari 27 November 2024 mendatang.
Tentunya dukungan PPP ke AJP-ASLI telah melalui pertimbangan matang, dengan hasil survei elektabilitas AJP yang tertinggi.
Terbaru, dari bocoran survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC), AJP unggul telak dari pesaingnya di semua simulasi.
Di simulasi empat nama, AJP memperoleh 33,9 persen, disusul Siska Karina Imran 26,6 persen, Sitya Giona Nur Alam 19,4 persen dan Yudhianto Mahardika 4,5 persen.
Sementara di simulasi tiga nama, justru angka yang diraih AJP meningkat di angka 35,4 persen, disusul SKI 28,2 persen dan Sitya Giona 20,9 persen.
Jika head to head, AJP juga unggul dengan raihan 42,6 persen, sementara Siska Karina Imran hanya 33,6 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 23,8 persen.
Hal yang sama jika AJP head to head dengan Sitya Giona. AJP unggul telak dengan meraih 46,8 persen, sementara Sitya Giona 28,1 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 25,2 persen.
Survei SMRC tersebut dilaksanakan pada 17 hingga 24 Juli lalu dengan 410 responden dan Margin of Error kurang lebih 5 persen.