Prodi Teknologi Elektro Medis UMW Kendari Ciptakan Sejumlah Alat Kesehatan

  • Bagikan
Dosen Program Studi D-III Teknologi Elektro Medis Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, Muhamad Sainal Abidin, S.Si,.M.Si, (kanan) pencipta Alkes kalkulator IMT (Indeks Massa Tubuh) dan Desak Ketut Sutiari S.Si., M.Si (kiri) pencipta alkes pulse oxymetri berbasis IoT sedang memperlihatkan alkes ciptaan masing-masing

Kendari, Sibernas.id – Mahasiswa dan Dosen dari Program Studi D-III Teknologi Elektro Medis Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari telah menciptakan Dua alat kesehatan (Alkes) yang bisa digunakan oleh para tenaga medis dalam memperlancar dan membantu tugas-tugas pelayanan kesehatan.

“Program studi ini memiliki beberapa kompetensi yang salah satu diantaranya adalah pengembangan peralatan Kesehatan. Selain itu, kami senantiasa terus berinovasi baik dari mahasiswa dan dosen-dosen pada bidang elektromedik,” kata ketua Prodi D-III Teknologi Elektro Medis Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari, Muhamad Sainal Abidin, S.Si,.M.Si, Minggu.

Ia mengatakan, telah banyak produk alat Kesehatan atau alkes yang dihasilkan dari penelitian dosen dan karya tulis mahasiswa.

“Diantara alat yang dihasilkan adalah alat yang diberi nama kalkulator IMT (Indeks Massa Tubuh) dan pulse oxymetri berbasis IoT (Internet of Things),” katanya.

Ia mengaku, alat Kesehatan yang telah dihasilkan ini telah diperkenalkan kepada masyarakat baik melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan expo/pameran Pendidikan.

“Karena kompetensi itulah, sehingga alumni program studi ini banyak terserap pada bidang pekerjaan seperti pada Rumah sakit dan perusahaan alat kesehatan,” katanya.

Ia kemudian mendeskripsikan beberapa alat kesehatan yang telah diciptakan para mahasiswa dan dosen Prodi D-III Teknologi Elektro Medis yakni kalkulator IMT (Indeks Massa Tubuh), alat ini merupakan sebuah timbangan berat badan yang telah dikembangkan sehingga berbeda dengan timbangan badan pada umumnya.

Kampus UMW Kendari

Dengan timbangan ini kata dia, maka nilai indeks massa tubuh seseorang dapat dianalisa cukup dengan menginput data tinggi badan kemudian pasien melakukan pengukuran berat badan.

“Secara otomatis nilai indeks massa tubuh pasien tersebut akan terkalkulasi dan dianalisa apakah pasien tersebut memiliki berat badan kurang, ideal, beresiko obesitas dan obesitas. Hasil Analisa yang dihasilkan selain akan tampil pada layar LCD juga dalam pengucapan dalam bentuk suara sehingga mempermudah dalam proses penggunaan,” kata Sainal Abidin yang merupakan penemu atau pencipta alkes kalkulator IMT ini.

Alat berikutnya yang diciptakan adalah pulse oxymetri berbasis IoT (Internet of Things) oleh seorang dosen Program Studi D-III Teknologi Elektro Medis Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari atas nama Desak Ketut Sutiari S.Si., M.Si.

Desak Ketut Sutiari menjelaskan, berbeda dengan alat pulse oximeter pada umumnya yang dapat melakukan pengukuran detak jantung dan kadar saturasi oxygen seseorang yang hasil pengukuran nya hanya dapat terlihat pada layar alat tersebut.

“Dengan alat ini, hasil pengukuran detak jantung dan kadar pulse oximeter ini, selain hasil pengukuran terlihat pada layar LCD, hasil pengukuran juga akan terkirim melalui jaringan internet dan tertampil pada smartphone dengan menggunakan metode internet of things (IoT),” kata Desak Ketut Sutiari yang merupakan Alumni Fisika FMIPA UHO ini.

Untuk diketahui, Prodi D-III Teknologi Elektro Medis merupakan salah satu program studi di Universitas Mandala Waluya di bawah Fakultas Sains dan Teknologi, ini merupakan program studi satu-satunya yang ada d Sultra.

Universitas Mandala Waluya yang merupakan perubahan dari STIKES Mandala Waluya pada tanggal 19 November 2020 lalu, dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas proses pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat disertai dengan upaya peningkatan relevansinya dalam rangka persaingan global.

Dimasa yang akan datang, Universitas Mandala Waluya diharapkan mampu mensejajarkan dirinya dengan perguruan tinggi besar di Indonesia dalam hal mutu proses pembelajaran dan lulusan, penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis pada riset dan teknologi nasional, sehingga dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia.

 

  • Bagikan