Jabar, Sibernas.id – Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan X Tahun 2024 yang digagas Kementerian Pertanian RI bekerjasama dengan Lembaga Administrasi Negara RI, sukses digelar di Komplek Bumi BBPMKP Ciawi, Bogor.
Salah satu agenda puncaknya adalah Seminar Implementasi Proyek Perubahan, yang menjadi ajang para peserta untuk mempresentasikan inovasi mereka. Salah satu proyek yang menarik perhatian adalah Gerak Tangkas (Gerakan Tanam Memanfaatkan Pekarangan dan Lahan Kosong Berbasis Kawasan di Kota Kendari), yang dipresentasikan oleh Sahuriyanto Meronda, yang juga sebagai Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari.
Proyek ini berfokus pada upaya pemanfaatan pekarangan rumah dan lahan kosong di kawasan perkotaan Kendari untuk menanam berbagai tanaman produktif. Tujuan utamanya adalah mendukung ketahanan pangan masyarakat, memperbaiki lingkungan perkotaan, dan memberdayakan warga dalam mengelola lahan yang selama ini tidak dimanfaatkan. Proyek ini juga mendukung visi Kota Kendari sebagai kota hijau dan berkelanjutan.
Dalam presentasinya, Sahuriyanto menjelaskan bahwa proyek ini tidak hanya mengoptimalkan lahan kosong tetapi juga melibatkan masyarakat secara aktif dalam gerakan urban farming berbasis kawasan. “Kami melihat banyak lahan yang belum dimanfaatkan di Kendari, dan proyek ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar memanfaatkannya untuk menanam tanaman yang bermanfaat, baik untuk konsumsi pribadi maupun untuk dijual,” ujarnya, Kepada MNCTrijaya, Senin (16/09/2024).
Sahuriyanto juga mendapatkan dukungan penuh dari mentornya, Dr. Drs. H. Ridwansyah Taridala, M.Si., yang merupakan Sekretaris Daerah Kota Kendari. Ridwansyah menegaskan pentingnya proyek ini dalam mendukung ketahanan pangan lokal dan mengurangi ketergantungan masyarakat pada produk pangan dari luar daerah. “Gerakan ini sangat strategis, tidak hanya dari segi lingkungan tapi juga dari sisi ekonomi, karena bisa meningkatkan pendapatan warga melalui pemanfaatan lahan produktif,” ungkap Ridwansyah.
Sahuriyanto berharap proyek ini dapat diterapkan secara berkelanjutan di berbagai kawasan di Kendari. “Kami ingin agar gerakan ini bisa menjadi bagian dari gaya hidup warga, memanfaatkan pekarangan dan lahan kosong untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan tanaman produktif lainnya. Dengan dukungan semua pihak, saya optimis proyek ini akan berdampak positif bagi ketahanan pangan dan ekonomi lokal,” tambahnya.
Seminar ini menjadi puncak dari rangkaian pelatihan PKN yang telah berlangsung sejak 14 Mei 2024. Setiap peserta diberi kesempatan untuk mempresentasikan proyek perubahan yang mereka rancang selama pelatihan, dengan bimbingan mentor dan masukan dari para penguji. Kepala BBPMKP Ciawi, Sukim Supandi, menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi peserta dalam merancang proyek yang diharapkan dapat membawa perubahan nyata di instansi mereka masing-masing.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat mengimplementasikan proyek yang telah disusun secara efektif di lingkungan kerja mereka dan menjadi motor penggerak perubahan positif bagi masyarakat.