Komitmen Pemkot Kendari Atasi Stunting Melalui Program DASHAT

  • Bagikan
Pelaksanaan kegiatan DASHAT di salah satu kecamatan di Kendari

Kendari, Sibernas.id – Dinas Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyiapkan program dapur sehat sebagai salah satu cara percepatan penanganan kekerdilan di daerah itu.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, Kamis (6/3/23) mengatakan penanganan stunting di Kota Kendari merupakan kepentingan bersama untuk menciptakan generasi Kota Kendari yang sehat dan cerdas.

Program Dahsat ini kata dia, adalah bagaimana masyarakat bisa mengerti membuat menu makan yang sehat dan bergizi dengan bahan yang ada di sekitarnya.

“Penanganan stunting merupakan kepentingan kita, karena baik dan buruknya kita yang akan merasakan. Sehingga penting ini kita putus rantai kesulitan, jangan lagi kita wariskan pada anak-anak, caranya pastikan mereka makan makanan sehat pastikan mereka lebih baik dari kita,” katanya.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu

Kepala Dinas Dalduk dan KB kendari Jahuddin, mengatakan program dapur sehat ini merupakan salah satu program yang akan kita dorong untuk diterapkan di titik lokus penanganan kekerdilan, selain program penguatan pola asuh keluarga menuju generasi berkualitas.

“Program Dahsat dibuat untuk memberdayakan masyarakat dalam menciptakan makanan padat gizi bersumber dari makanan lokal. Makanan ini akan diberikan pada ibu hamil, ibu yang sedang menyusui dan bayi berusia 0-59 bulan,” kata Jahuddin.

Menurut dia, meskipun secara sosial ekonomi masyarakat sudah cukup sejahtera, namun rata-rata kebiasaan konsumsi makanan sehat pada anak-anak masih rendah.

“Banyaknya makanan instan dengan berbagai variasi yang tersedia mempengaruhi pola konsumsi masyarakat,” katanya.

Kadis Dalduk dan KB Kendari, Jahuddin

Untuk itu kata dia, melalui Program Dashat perlu dilakukan pelatihan dan bimbingan kepada wanita usia subur, ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita tentang cara berinovasi dan berkreasi dalam pengolahan makanan berbahan pangan lokal yang cukup banyak tersedia, misalnya olahan makanan berbahan baku hasil laut.

“Kami berharap dapur sehat ini bisa menjadi pusat edukasi dan pemahaman kepada para calon ibu dan ibu-ibu yang memiliki anak balita agar mampu menyajikan makanan sehat dan bergizi kepada balitanya sehingga terhindar dari risiko kekerdilan,” katanya.

Dengan pengetahuan yang meningkat bagi para ibu terkait keanekaragaman menu makanan ini diharapkan dapat menyajikan makanan yang menarik bagi anak dan kebutuhan gizi terpenuhi serta menu yang beragam setiap harinya.

Kegiatan Program Dashat di Kecamatan Kadia

Disebutkan, pihaknya menargetkan membentuk Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) sebanyak 22 Dashat yang tersebar oada 11 kecamatan di Kota Kendari.

“Dimana setiap kecamatan harus memiliki dua Dapur sehat atasi stunting yang di kolaborasikan dengan kampung keluarga berkualitas (Kampung KB),” katanya.

Juhuddin berharap dengan adanya Dapur sehat atasi stunting ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat begitu pentingnya memberikan asupan gizi yang cukup dan sehat terhadap ibu hamil dan balita.

Salah satu Kegiatan Program Dashat Kota Kendari

“Kita harap dengan adanya dashat ini bisa memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya memberikan asupan gizi,” harapnya.

Saat ini kata Jahuddin, intens dilaksanakan kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan Kegiatan Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Beberapa Kecamatan Se-Kota Kendari.

Untuk diketahui, berdasarkan Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 angka stunting di Kota Kendari sebesar 19,5 persen angka ini menurun dari tahun 2021 sebesar 24 persen.(ADV)

 

  • Bagikan