Kendari, sibernas.id – Pasar Tani yang diinisiasi Dinas Pertanian Kota Kendari ikut serta meramaikan Lomba Cipta Menu Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Kendari serta dirangkaikan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) tahun 2024. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kota Kendari, bertempat di Pelataran Parkiran Balaikota Kendari, Selasa (13/8/2024).
Kegiatan tersebut dibuka langsung Penjabat Wali Kota Kendari yang diwakili Sekretaris Daerah Kota Kendari Ridwansyah Taridala. Turut hadir Pj Ketua PKK Kota Kendari, Ketua DPRD Kota Kendari, Ketua DWP Kota Kendari, Pimpinan Forkopimda Kota Kendari, Bulog, BI, para Asisten, Kepala OPD Lingkup Pemkot Kendari, Camat dan Lurah se-Kota Kendari.
Dikesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahuriyanto Meronda mengatakan kegiatan ini masih dalam rangkaian pengendalian inflasi di Kota Kendari.
“Jadi TPID Kota Kendari ini intens melakukan terobosan dalam mengendalikan inflasi di Kota Kendari. Dan hari ini dalam rangka memeriahkan HUT ke-79 RI, Pasar Tani diikutsertakan dalam kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM),”ujarnya saat ditemui pada kegiatan tersebut.
Sebelumnya, Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala dalam sambutannya mengungkapkan, kegiatan ini sebagai bagian upaya penting yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kendari.
“Selain dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, ini juga berkesinambungan untuk menurunkan angka inflasi di Kota Kendari, sambil memberikan pemahaman kepada kita semua bahwa tingkat konsumsi pangan khususnya beras kita sudah berada di level yang mengkhawatirkan,” ujarnya.
Sekda juga mengatakan, ada pangan di Kota Kendari yang biasa disebut dengan Sikato “Sinonggi Kasuami Kambuse Kabuto”.
“Ini sudah sangat akrab di Sulawesi Tenggara, dan InsyaAllah murah meriah dan terjangkau karena ternyata sesuai dengan data yang ada dari Bappenas, Indonesia punya rekor sendiri dalam hal konsumsi pangan, kita juara 2 dunia boros pangan, bahkan kajian dari Bappenas data kita 23-28 juta ton pertahun tingkat konsumsi kita yang terbuang sia-sia,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari Abdul Rauf dalam sambutannya mengatakan, B2SA diartikan sebagai implementasi pangan dalam keluarga yang bisa dilakukan melalui pemilihan bahan makanan dan penyusunan menu dengan memperhatikan keragaman jenis pangan yang dikonsumsi.
“Pola konsumsi pangan B2SA sebagai cara untuk menurunkan angka stunting serta mencegah terjadinya pemborosan pangan, dampak yang akan timbul jika tidak menerapkan pola pangan B2SA akan menimbulkan berbagai penyakit seperti gizi buruk, obesitas sehingga rentan terkena penyakit seperti diabetes, jantung, hipertensi dan lain-lain,” pungkasnya.
Untuk diketahui, peserta lomba Cipta Menu B2SA Berbasis Pangan Lokal Tingkat Kota Kendari ini diikuti oleh TP PKK Kecamatan se Kota Kendari.