Konawe, Sibernas.id – Sekretaris tim pemenangan bakal pasangan calon bupati Konawe, Dr. H. Harmin Ramba, SE., MM., – Dessy Indah Rahmat (HADIR), Muhammad Kahfi Surahman, ST menyampaikan visi misi pasangan HADIR tentang KOTA PADI (Pembangunan Agricultural dan Industri) sangat jenius dan briliant.
Kata Kahfi, Harmin Ramba merupakan mantan kepala bidang perencanaan pembangunan BAPPEDA Konawe. Birokrat tulen yang hatam tentang konsep pembangunan wilayah dan manajemen sumber daya manusia.
Konsep KOTA PADI yang sering digaungkan oleh Harmin Ramba bukanlah tentang beras atau tanaman padi di sawah namun filosofinya sangat luas dan dalam.
“Jadi sangat disayangkan kalau sekelas mantan Bupati Konawe, orasi menyinggung program pak Harmin soal Kota PADI. Dia sebut kita masih punya beras, tidak nyambung. Jangan gagal paham, saya sampaikan supaya nanti tidak salah, PADI merupakan akronim Pembangunan Agricultural dan Industri disingkat PADI,” ujar Kahfi.
Mantan Komisioner KPUD Konawe inipun mengajak agar semua calon kepala daerah khususnya di Kabupaten Konawe untuk menunjukkan kualitasnya sebagai calon melalui konsep pembangunan dan seperti apa Konawe kedepannya.
“Bukan malah MOSOSANGGE, mengomentari konsep orang itu sama halnya menunjukkan kita kurang ilmu, kurang kreatif. Buatlah konsep sendiri,” Kahfi menambahkan.
Melansir tulisan Abdul Hasim, S.P., M.SI., tentang filosofi KOTA PADI sangat jelas dan clear.
Penyebutan nama Kota hanyalah sebuah majas (istilah), dalam hal ini, “kota” dapat diibaratkan sebagai pusat kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi wilayah sekitarnya dengan sistem yang lebih modern, maju dan mandiri. Saya coba membaca secara harfiah makna secara umum dan secara filosofis apa yang dimaksud oleh Bapak Harmin Ramba tentang Konawe sebagai Kota Padi.
Makna Kota Padi
Kota Padi dapat memiliki beberapa makna tergantung pada konteksnya. Ada beberapa makna yang terkait dengan istilah “Kota Padi”:
a) Makna Geografis: Kota Padi dapat merujuk pada daerah atau kota yang terkenal karena produksi padi yang melimpah. Seperti Konawe, yang dikenal karena sejarahnya sebagai daerah penghasil padi yang penting di Sulawesi Tenggara sehingga layak disebut sebagai “Kota Padi”
b) Makna Simbolis: Padi juga memiliki makna simbolis yang mendalam dalam budaya Indonesia khususnya Konawe. Padi sering kali dianggap sebagai simbol kebahagiaan, harapan akan kecukupan pangan, dan kelimpahan panen. Padi juga menggambarkan makanan pokok masyarakat Indonesia, yaitu nasi. Oleh karena itu, Padi sering digunakan sebagai simbol kesejahteraan dan kebahagiaan.
c) Makna Filosofis: Padi juga memiliki makna filosofis dalam beberapa konteks. Misalnya, dalam ilmu padi yang merupakan pandangan filosofi hidup di masyarakat Konawe, padi dijadikan sebagai simbol kerendahan hati. Filosofi ini mengajarkan manusia untuk tetap rendah hati meskipun telah mencapai prestasi, seperti padi yang semakin berisi semakin merunduk.
Makna Filosofis Kota Padi
Kota Padi memiliki makna filosofis yang dalam dan dapat memberikan pengajaran bagi manusia. Berikut adalah beberapa makna filosofis Kota Padi:
a) Kerendahan Hati: Filosofi padi mengajarkan kita untuk selalu rendah hati dan tidak sombong, meskipun telah mencapai banyak hal. Seperti halnya batang padi yang semakin merunduk saat bulirnya semakin berisi, kita juga harus tetap rendah hati meskipun memiliki banyak kelebihan.
b) Kekompakan dan Konsistensi: Padi cenderung konsisten, jika satu mulai menguning maka semuanya akan menguning. Hal ini mengajarkan kita untuk menjaga kekompakan antar manusia agar dapat memperoleh hasil yang baik.
c) Kemampuan Beradaptasi: Padi memiliki tingkat adaptasi yang tinggi sehingga bisa tumbuh di berbagai kondisi, baik di lokasi berair maupun kering. Hal ini mengajarkan kita untuk memiliki kemampuan beradaptasi yang baik dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam kehidupan.
d) Ketekunan dan Kerja Keras: Padi tumbuh dengan tegar meskipun diterpa berbagai rintangan. Hal ini mengajarkan kita untuk menjadi tekun dan bekerja keras dalam mencapai tujuan hidup kita.
e) Siklus Kehidupan: Padi mengajarkan tentang siklus kehidupan yang tak terhindarkan. Padi tumbuh dari benih, berkembang menjadi tanaman yang subur, dan pada akhirnya dipanen. Filosofi padi mengajarkan kita untuk menerima dan memahami keberadaan siklus ini, menghargai setiap fase kehidupan yang kita alami.
Dengan demikian makna-makna filosofis yang dimaksud oleh Bapak Harmin Ramba ini dapat memberikan pengajaran dan inspirasi bagi kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dan menerapkan filosofi padi, kita dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan membawa manfaat bagi orang lain, khususnya kita sebagai masyarakat konawe yang menjunjung tinggi nilai-nilai Kalosara “Inae Konasara ie pinesara inae liasara ie pinekasara”. (Abdul Hasim – Juni 2024).
“Tulisan ini sangat terang seperti apa Konsep Kota Padi jadi yang menyebut kita masih punya beras kita mau ubah kalosara jadi kota padi, minta maaf agar belajar lagi, jangan biasakan menghasut. Kesannya gagal paham dan minum pengetahuan,” pungkas Ketua GP Anshor Konawe Muh Kahfi Surahman.