Kendari, sibernas.id – Kementerian Perdagangan Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) Republik Indonesia (RI) melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (8/8/2024).
Dalam kunjungan ini di hadiri oleh Bidang Deputi Pemetaan Data dan Analisis Usaha Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop dan UKM RI bersama rombongan, dan disambut langsung Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota kendari beserta jajarannya.
Tujuan dari kunjungan ini dalam rangka Pemetaan Data Pelaku Usaha, dimana yang dikunjungi adalah pelaku-pelaku usaha yang memiliki produk unggulan di Kota Kendari.
“Hari ini (Kamis/8/8), ada empat pelaku usaha yang sempat di kunjungi oleh rombongan Kemenkop dan UKM yakni Usaha Kerajinan Nentu Hati Mulia, Produk Olahan Sagumi dan Produk Olahan Perikanan Abon Citra Permata,”ungkap Kadisdagkop dan UKM Kota Kendari Alda Kusutan Lapae.
Mereka (Kemenkop dan UKM) tadi, sambungnya, sebatas mendata pelaku usaha di Kota Kendari yang sudah memiliki legalitas izin, omset pertahunnya dan prodak yang sudah dipasarkan di luar daerah.
Alda juga mengatakan jumlah pelaku usaha yang ada di Kota Kendari berdasarkan data dari aplikasi sebanyak 41.987 pelaku usaha.
“Pelaku usaha yang puluhan ribu itu, pemerintah kota melalui Disdagkop dan UKM Kota Kendari terus melakukan pendampingan melalui pelatihan. Pasalnya sektor UMKM merupakan penopang pertumbuhan perekonomian di kota ini, oleh karena itu menjadi sebuah keharusan bagi pemerintah daerah untuk memberikan perhatian khusus pada pelaku UMKM Kota Kendari,”ujarnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemkot Kendari terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi para pelaku Usaha Mikro Kecil (UMK) sebagai bagian dari langkah strategis dalam pembangunan ekonomi daerah. Inisiatif ini dianggap penting dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
“Pemerintah Kota Kendari akan terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi dari para pelaku usaha mikro kecil, sehingga mampu berinovasi dan bersaing dalam menghasilkan, memperkenalkan maupun memasarkan produk-produk ekonomi berbasis lokal,” ujarnya.