Kendari, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Muhamad Saleh, memberikan Pembinaan Da’i dan Da’iyah tingkat Kabupaten Muna Barat, berlangsung di Masjid Nurul Falah Desa Lapolea Kecamatan Barangka Kabupaten Muna Barat, Sabtu (8/3/2025).
Turut hadir, Kepala Kantor dan Pejabat Pengawas Kantor Kemenag Mubar, Ketua MUI Mubar, Kepala KUA serta Da’i dan Da’iyah se Kabupaten Mubar.
Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh mengatakan, Pembinaan Da’i dan Da’iyah di Kabupaten Muna Barat ini merupakan bagian dari upaya dalam meningkatkan kualitas dakwah di tengah masyarakat agar semakin relevan, sejuk dan membawa manfaat bagi umat.
“Sebagai Da’i dan Da’iyah, peran bapak dan ibu sangatlah besar dalam membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik, berdasarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin,” ungkap Saleh.
Saleh menjelaskan, dalam era digital dan tantangan zaman yang semakin kompleks, Da’i dan Da’iyah diharapkan tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki wawasan yang luas, bijak dalam berdakwah, serta mampu menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang penuh hikmah dan kasih sayang.
Oleh karena itu, lanjut Saleh, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Da’i dan Da’iyah. Diantaranya, dakwah dengan hikmah dan kelembutan. Menyampaikan pesan Islam dengan cara yang menyejukkan dan membangun kesadaran, bukan dengan cara yang keras atau menakut-nakuti.
Selanjutnya, kata Saleh, Da’i dan Da’iyah harus mampu memperkuat ukhuwah islamiyah dan toleransi. Menjadi perekat umat, bukan malah menyebabkan perpecahan.
“Perkuat ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan), dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan kemanusiaan),” ujar Saleh.
Saleh menambahkan, Da’i dan Da’iyah juga harus menyesuaikan dakwah dengan perkembangan zaman, menggunakan metode dakwah yang inovatif dan relevan dengan situasi masyarakat, termasuk memanfaatkan media sosial dan teknologi digital untuk menyebarkan kebaikan.
Kemudian, menjaga keikhlasan dalam berdakwah. Sebab, dakwah adalah tugas mulia yang harus dilakukan dengan niat ikhlas karena Allah, bukan sekadar mencari popularitas atau kepentingan duniawi. Saleh juga berpesan, Da’i dan Da’iyah agar bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat.
“Kementerian Agama terus berupaya membangun sinergi dengan para Da’i dan Da’iyah dalam menciptakan kehidupan beragama yang harmonis. Mari bersama-sama menjaga kerukunan dan memperkuat nilai-nilai Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” imbuhnya.
Saleh berharap melalui pembinaan tersebut, para Da’i dan Da’iyah dapat semakin meningkatkan kualitas dakwahnya dan menjadi teladan bagi masyarakat.
“Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan dan keberkahan bagi kita semua dalam menjalankan tugas dakwah ini,” tandasnya.