Di Buton Selatan, BKKBN Sultra Dorong Penggunaan Kartu Kembang Anak(KKA) Secara Tepat

  • Bagikan

Buton Selatan, Sibernas.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara lakukan Orientasi Penggunaan KKA di Kelompok BKB tingkat Kabupaten Buton Selatan.

“Ini dilakukan untuk mendorong penggunaan KKA di Posyandu, agar tepat sasaran dan benar,” kata Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting, Agus Salim, SE, MM, saat memberikan sambutan pada Kamis (16/5/2024).

Selain memantau dan memastikan pertumbuhan dan perkembangan kaya Agus Salim, Kartu Kembang Anak bisa menjadi alat deteksi dini. Yakni dari risiko stunting dan persoalan gizi lainnya.

“Salah satu penanganan utama yang dapat diberikan kepada anak usia 0 – 24 bulan adalah dengan memberi pola asuh yang tepat. Ibu yang memiliki bayi disarankan dapat menstimulasi secara penuh untuk meningkatkan perkembangan motorik pada bayi,” katanya.

Menurut Agus Salim, orang tua dan keluarga perlu mendapatkan keterampilan dan pengetahuan dalam pengasuhan, salah satunya dilaksanakan melalui kelompok kegiatan (BKB).

Ia mengatakan kegiatan yang dilakukan melalui penyuluhan yang dilakukan oleh kader BKB kepada orang tua dan anggota keluarga lain, untuk meningkatkan pengetahuan, termasuk meningkatkan keterampilan dalam mengasuh dan membina tumbuh kembang anak.

“Dalam membina tumbuh kembang balita, para pengelola, kader dan orang tua perlu mengetahui. Cara memantau perkembangan balita dengan menggunakan Kartu Kembang Anak,” katanya.

Menurut dia, Indonesia memiliki tiga permasalahan utama terkait gizi yakni kekurangan gizi, kekurangan gizi mikro, dan kelebihan gizi (obesitas).

Terlepas dari cita-cita Indonesia menjadi negara maju berpenghasilan tinggi katanya, Stunting yang dialami lebih dari 7 juta anak Indonesia adalah beban nasional yang masih harus dipikul.

“Angka ini memposisikan Indonesia di peringkat ke-5 dunia di antara negara-negara dengan prevalensi stunting tertinggi. Anak-anak ini mengalami gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif yang dampaknya akan melekat seumur hidup mereka,” ucap Agus.

Oleh karena itu, kartu Kembang Anak berisi petunjuk-petunjuk sederhana bagi orang tua atau pengasuh. Dalam menuntun anak untuk memaksimakan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya.

“KKA dapat digunakan untuk memantau perkembangan anak setiap bulannya mulai dari 0 sampai 72 bulan (6 tahun). Kartu Kembang Anak juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak,” ujarnya.

Disebutkan, gangguan itu meliputi 7 aspek perkembangan motorik kasar, motorik halus, komunikasi pasif. Juga komunikasi aktif, kecerdasan, tingkah laku sosial, dan menolong diri sendiri.

Menurut Agus, implementasi kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan kualitas anak dalam program KB dilakukan melalui Bina Keluarga Balita (BKB). Yang merupakan wadah kegiatan keluarga yang mempunyai balita-anak.

Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Buton Selatan, La Asari, SP, M.Si, dalam sambutannya saat membuka orientasi tersebut, juga menanggapi hal sama. Yakni fungsi Kartu Kembang Anak untuk memantau kegiatan pengasuhan orang tua dan tumbuh kembang anak.

“Juga penyerapan nutrisi pada anak akan terganggu dalam waktu lama. Agar kita bisa melakukan asah, asih, asuh sesuai usia anak berdasarkan pemantauan menggunakan KAA,” kata La Asari.

Di dalam KKA, kata dia, tidak hanya memantau perkembangan, namun juga memberikan saran tindakan jika satu perkembangan tidak tercapai. Yakni pada usia tertentu yang seharusnya anak tersebut sudah bisa melakukannya.

“Jangan hanya menimbang berat dan mengukur tinggi badan anak, perhatikan juga perkembangannya dari waktu ke waktu. Perkembangan kemampuan anak berdasar usia tak kalah penting dengan aspek pertumbuhan anak,” katanya.

La Asari menambahkan, bahwa ada banyak sekali tugas perkembangan yang harus dicapai anak kita. Kurang lebih 60 lebih tugas perkembangan yang harus dicapai oleh anak-anak dari usia dini.

“Dari usia 6 bulan dan sampai dengan 5 Tahun, itu banyak sekali yang harus kita pantau. Supaya anak kita menjadi anak-anak yang hebat, menjadi pemimpin hebat, menjadi anak yang sehat, dan tumbuh kembang secara maksimal,” pungkas La Asari.

 

  • Bagikan