Cegah Stunting, Pemkot Kendari Maksimalkan Peran Tim Pendamping Keluarga

  • Bagikan
Kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Oleh Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat, Februari

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan KB, terus mengoptimalkan upaya pencegahan anak stunting dengan membentuk tim pendampingan keluarga (TPK) yang tersebar di 65 kelurahan pada 11 kecamatan di kota itu.

Kepala Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari, Jahuddin, di Kendari, Kamis (6/4/23), mengatakan pembentukan tim ini sebagai salah satu bentuk komitmen Pemkot Kendari mencegah anak stunting sekaligus mendukung rencana aksi nasional Percepatan Penurunan Angka stunting di Indonesia (RAN–PASTI).

Ia mengatakan, setiap anggota dalam tim tersebut memiliki tugas meliputi pendampingan, bimbingan konseling dan pemeriksaan kesehatan tiga bulan pra nikah terhadap setiap calon pasangan pengantin di daerah masing-masing.

kegiatan minilokakarya tingkat kecamatan tahun 2023 dirangkaikan dengan sosialisasi Kertas Kerja bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023 di Kecamatan Abeli

“Pendampingan sejak tiga bulan pra nikah itu untuk supaya, calon pasangan itu siap mendapatkan kehamilan yang sehat nantinya setelah menikah, dengan memberikan pemahaman berapa berat badan yang ideal untuk kehamilan, asupan gizi yang cukup dan semacamnya,” kata dia.

Dimana, pelaksanaan tugas tersebut mereka lakukan di bawah koordinasi Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kota Kendari Dinas Kesehatan, juga dikerjasamakan dengan aparatur di Kecamatan, Kelurahan dan Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.

“Tim ini dibekali berbagai keahlian, kemampuan komunikasi, yang kita harus apresiasi keberadaannya di setiap wilayah, yang mungkin punya cara kerja yang berbeda-beda,” tambahnya.

Untuk meningkatkan kapasitas para TIM tersebut katanya, maka dilakukan pelatihan terhadap TPK yang dipusatkan di masing-masing kecamatan dengan bersinergi dengan BKKBN Sultra.

Kegiatan minilokakarya tingkat kecamatan tahun 2023 di Kecamatan Mandonga

Ia juga menyebutkan bahwa pihaknya bersama UPTD KB beberapa kecamatan telah melaksanakan kegiatan minilokakarya tingkat kecamatan tahun 2023 dirangkaikan dengan sosialisasi Kertas Kerja bagi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2023 dikecamatan Abeli dan Mandonga yang dihadiri dihadiri oleh Sekcam, lurah, Puskesmas, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kader KB dan TPK setiap kecamatan tempat pelaksanaan ninilokakarya.

Selain itu, telah dilakukan kegiatan Orientasi Kader Tim Pendamping Keluarga (TPK) Oleh Dinas Dalduk dan KB Kota Kendari di Kecamatan Kendari dan Kendari Barat

Kepala Bappeda Kota Kendari, Yulius Padang, mengatakan dalam upaya peningkatan kualitas kesehatan dan pembangunan kependudukan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan aktor penting untuk menyelesaikan masalah stunting di Indonesia khususnya Kota Palangka Raya.

Sebagai ujung tombak dalam upaya percepatan penurunan stunting katanya, para Tim Pendamping Keluarga ini bisa memberikan penyuluhan serta melakukan langkah-langkah surveilans kepada keluarga berisiko stunting.

“Tim Pendamping Keluarga (TPK) bertugas melakukan penyuluhan, memfasilitasi pelayanan rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting,” katanya.

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu

Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, menyatakan angka Stunting di Kota Kendari mengalami penurunan versi hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 dibanding tahun 2021.

Berdasarkan hasil SGGI yang telah disampaikan Menteri Kesehatan beberapa hari lalu, khusus Kota Kendari mengalami penurunan presentasi data stunting, yakni dari 24 persen tahun 2021 menjadi 19,5 persen tahun 2022.

Angka itu sekaligus menempatkan Kendari sebagai daerah dengan angka stunting terendah dari seluruh kabupaten kota di Sultra.

asmar4
Kepala BKKBN Sultra, Asmar

Kepala BKKBN Sultra, Asmar, mengapresiasi langkah yang dilakukan pemkot Kendari dalam upaya menekan angka stunting di kota itu.

“Kota kendari ini ada daerah di Sultra yang paling terendah kedua setelah Kolaka Timur dari 17 kabupaten kota se Sultra,” katanya. (ADV)

  • Bagikan