Kendari, sibernas.id – Camat Poasia, Kota Kendari, Roniva Mandalay Putera, menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya di wilayah Kecamata Poasia untuk tidak membuang sampah di saluran kali maupun drainase. Hal itu untuk mencegah terjadinya bencana banjir di wilayah Kota Kendari.
“Terkait dengan penanganan banjir di Kecamatan Poasia, langkah- langkah yang kami lakukan, selalu menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sampah di saluran kali maupun drainase. Apalagi menebang pohon lalu membuang ke areal kali. Karena ketika sisa- sisa tebangan pohon ataupun sampah yang ada itu akan tergenang air dan akan menyangkut di jembatan, sehingga terjadi banjir,”ujarnya.
Lanjut, ia mengatakan, belum lama ini pihaknya bersama BPBD Kota Kendari
dan DLHK serta warga sekitar melakukan pembersihan sampah di kali perbatasan Kelurahan Wundum Batu dan Andounohu.
“Pak Pj. Walikota sendiri sudah menginstruksikan arahan kepada kami semua di pemerintah kecamatan dan kelurahan untuk setiap hari selasa dan jumat melakukan pembersihan kerja bakti. Tapi kami harapkan dengan sabtu dan minggu kita rangkul semua warga untuk melakukan kerja bakti,” ungkapnya.
Ia menambahkan, potensi wilayah yang rawan banjir di kecamatan Poasia yaitu ada 3 kelurahan yakni, Kelurahan Andounohu, Anggoeya dan Matabubu.
“Di kelurahan Anggoeya kemarin itu sempat banyak yang terdampak banjir, sekitar ada 50 KK, ada di BTN Reski 3 karena adanya saluran yang tidak lancar. Kami kordinasikan dengan Dinas PUPR Kota Kendari dan DLHK alhamndulillah kami dibantu alat berat langsung menormalisasi kali yang ada di kelurahan Anggoeya sehingga arus airnya jadi lancar,” tuturnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, di kelurahan Matabubu ada dua warga yang tergenang banjir dan langsung dilakukan evakuasi kemudian diberikan bantuan sembako dari pemerintah.
“Harapan saya pribadi maupun sebagai pemerintah kecamatan betul- betul ini warga masyarakat Poasia untuk terbuka kesadarannya menjaga kebersihan dan juga terbuka kesadarannya supaya melakukan kerja bakti setidaknya di depan rumahnya sendiri,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Paminuddin mengimbau masyarakat agar memperhatikan waktu ketika hendak membuang sampah guna menghindari sampah yang bertumpuk di Kota Kendari.
“Di jam- jam tertentu sampah di Kota Kendari itu seperti tidak diangkut, padahal sebenarnya waktu pembuangan dari masyarakatlah yang salah,”katanya.
Paminuddin menjelaskan DLHK telah membuat jadwal pembuangan sampah bagi masyarakat agar pengendalian sampah di Kendari bisa menjadi teratur dan terorganisir, namun kesadaran masyarakat masih rendah dan belum tertib mengikuti aturan yang ada.
“Jadwal pembuangan sampah itu dimulai sejak pukul 5 sore hingga pukul 6 pagi esoknya, dan setelah itu sampah yang ada diantara jam tersebut seharusnya disimpan dulu,” katanya.
Kenyataan di lapangan, menurut Paminuddin, masih banyak masyarakat yang membuang sampah di luar jam yang ditetapkan sehingga sampah kembali bertumpuk dan seolah-olah tidak bersihkan.
“Tujuan dibuatnya jadwal itu untuk menyiasati agar proses pengangkutan sampah tetap bisa tuntas, meskipun dengan jumlah armada dan petugas kami yang terbatas,”ujarnya.
Ia menambahkan ke depan DLHK akan kembali melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai jadwal pembuangan sampah dan berharap masyarakat mengikuti jadwal yang tetapkan.
Paminuddin mengatakan persoalan sampah merupakan masalah yang tak ada habisnya, jadi dibutuhkan tanggung jawab bukan saja dari DLHK tapi juga semua warga.
“Bila masyarakat sadar mengikuti jadwal yang sudah dibuat, tidak akan ada sampah yang kelihatan bertebaran di Kota Kendari ini,” katanya.(adv)