Kendari, Sibernas.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Orientasi Kartu Kembang Anak (KKA) bagi Kelompok BKB (Bina Keluarga Balita) di Aula Dinas Dalduk dan KB Kabupaten Bombana.
Kegiatan yang berlangsung Selasa (20/2/2024) ini dibuka oleh Drs. H. Abdul Azis, Kepala Dinas Dalduk dan KB Kabupaten Bombana. Hadir Kepala BKKBN Sultra yang diwakili Ketua Tim KSPS Provinsi Sulawesi Tenggara, Agus Salim., SE., MM.
Peserta kegiatan adalah para kader BKB, keluarga baduta dari masing-masing kecamatan di Kab. Bombana.
Agus Salim dalam kesempatan itu, menyampaikan beberapa permasalahan yang dihadapi di Sultra, berdasarkan Data Survei Status Gizi Balita Indonesia pada 2021 tercatat, angka prevalensi stunting di Indonesia adalah 24,4 persen dan pada tahun 2022 turun menjadi 21,6 persen (Data SSGI 2022). Sultra di tahun 2022 yakni 27,7 persen (Data SSGI 2022).
Menurutnya, permasalahan yang ada di Sultra bisa diatasi bila program Bangga Kencana dapat berjalan sukses, karena sasaran program tersebut adalah keluarga.
“Sasaran program Bangga Kencana mulai dari anak-anak sampai ke anak-anak lagi atau sesuai siklus kehidupan manusia. Sehingga, saya yakin permasalahan di atas dapat terselesaikan bila setiap keluarga di Sultra khususnya, mau menerapkan 8 fungsi keluarga dalam kesehariannya,” katanya.
Lanjut Agus Salim menyatakan, KKA juga bisa menjadi alat deteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan perkembangan anak yang meliputi 7 aspek perkembangan motorik kasar (GK), motorik halus (GH), komunikasi pasif (KP), komunikasi aktif (KA), kecerdasan (KC), tingkah laku sosial (TS), dan menolong diri sendiri (MD).
Kepala Dinas Dalduk dan KB Bombana, Abdul Azis, saat membuka kegiatan tersebut memberi dukungan semangat dan mengingatkan para peserta untuk mengikuti kegiatan ini dengan aktif dan maksimal.
“Sehingga dapat menularkan serta mengaplikasikannya di daerah kecamatannya masing-masing,” katanya.
Selama orientasi berlangsung, para peserta akan mendapat pembekalan materi dari tim fasilitator Provinsi dan Kabupaten. Para peserta juga akan mendapatkan pemaparan tentang pentingnya BKB EMAS dalam mendukung capaian penanganan Stunting di Kabupaten Bombana untuk mensukseskan target 14 persen pada Tahun 2024.
“Setelah kegiatan orientasi KKA ini, para peserta mampu memahami materi yang disampaikan dan menjadi fasilitator yang handal agar penggunaan KKA di kelompok BKB dapat memberikan manfaat pada keluarga yang memiliki balita dalam memberikan pengasuhan yang baik kepada anak-anaknya,” ujarnya.