BKKBN Sultra Gandeng Media Massa Sukseskan Program Penanganan Stunting

  • Bagikan

Kendari, Sibernas.id – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), melibatkan media massa sebagai mitra dalam upaya percepatan penanganan stunting di daerah itu.

Beberapa media massa yang dilibatkan yakni LKBN Antara Biro Sultra, Sibernas.id, Penasultra.id, Telisik.id, Mediakendari.com, Beritasultra.id, Sultra.TribunNews.com, TVRI Sultra, TV Sultra, Kendari Pos dan Rakyat Sultra

“Keterlibatan media sangat penting dalammenyebarluaskan informasi terkait upaya yang harus dilakukan pemerintah dalam percepatan penanganan stunting,” kata Kepala BKKBN Sultra, Asmar, usai penandatanganan kerja sama dengan sejumlah media massa pada acara Rakerda BKKBN Sultra, di Kendari, Selasa.

Dikatakan, keberadaan media massa sebagai wadah untuk turut menyukseskan program penanganan stunting dan program Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) tahun 2022.

“Media massa itu merupakan mitra strategis bagi BKKBN dalam menyukseskan setiap program strategis kami, termasuk program BanggaKencana yang merupakan pergantian nama dari program KKBPK,” katanya.

Asmar yakin, dengan dukungan media massa melalui berbagai pemberitaan terkait apa yang akan dilakukan dan apa yang telah dilakukan pemerintah dalam penanganan stunting, maka BKKBN akan lebih dekat dan akrab di telingga masyarakat.

Asmar juga menyebutkan, berdasarkan hasil SSGI 2021 angka prevalensi stunted masih tinggi di Sultra yaitu sebesar 30,2 persen.

Kata dia, Sultra termasuk 5 besar angka stunted tertinggi di Indonesia, artinya anak di Sultra mengalami gangguan pertumbuhan, bahkan ada Kabupaten yang mencapai 45,2 persen yang artinya anak di kabupaten tersebut bahkan hampir setengahnya mengalami kekerdilan atau pendek.

Ironisnya, karena penyediaan sumber makanan bergizi di Sulawesi Tenggara cukup melimpah. Ikan tersedia dimana-mana, selalu ada, sayuran ditanam di setiap lahan, sumber karbohidrat berupa nasi yang dikeluarkan Bulog berupa beras fortifikasi tersedia. Saya berharap di Sultra agar target penurunan stunting sebesar 25,58 di tahun 2022,” katanya.

  • Bagikan