Anggota DPR RI Sosialisasikan Advokat dan KIE Bangga Kencana di Kalimantan Utara

  • Bagikan
Dpr
Anggota DPR RI Hasan Saleh saat sosialisasi program Bangga Kencana di Nunukan, Kaltara, Senin (6/9/2021).

Kalimantan Utara, Sibernas.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia ( DPR-RI ), Hasan Saleh bersama BKKBN melakukan sosialisasi advokasi dan KIE Program pembangunan keluarga kependudukan dan keluarga berencana (Bangga Kencana) di Provinsi Kalimantan Utara.

Sosialisasi tersebut berlangsung di gedung Akbar Ali Jl. Fatahillah, Kecamatan Nunukan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Senin (6/9/2021).

Pada kesempatan itu, Hasan Saleh, mengatakan masyarakat perlu mendapatkan pengetahuan tentang risiko stunting dan dampaknya terhadap keluarga, masyarakat hinggah pada pelaksanaan pembangunan nasional.

“Stunting, bagian dari ancman dalam pembangunan. Maka dari itu, risiko terhadap hal tersebut mesti diketahui masyarakat secara luas,” katanya.

Menurut dia, agar dapat menghindari dari hal demikian itu perlu dilakukannya edukasi tentang risiko stunting serta peran serta masyarakat untuk peduli kesehatan dan lingkungan.

“Stunting adalah gagal tumbuh akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi yang berlangsung lama dari keh,amilan sampai usia 24 bulan,” ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya stunting pada generasi bangsa kata dia, perlu pendekatan mulai dari remaja dan ibu hamil ujarnya.

“Kegiatan ini juga di buat 2 sesi agar semakin luas informasi ini tersampaikan, serta kita mengurangi kerumunan di masa pandemic saat ini,” katanya.

Dikesempatan ini pula, disampaikan pentingnya masyarakan menjaga prokes baik selama acara berlangsung atau dikehidupan sehari hari.

Bapak hasan saleh juga didampingi langsung oleh Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Utara. H. Muhammad Edi Muin, Harlan selaku korlap BKKBN di Kaltara, serta bapak Samsul yang mewakili BKKBN pusat.

Muhamad Edi Muin, mengaku terjadinya stunting karena kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan, yaitu semenjak anak masih di dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun.

“Dan untuk mencegah stunting dapat dilakukan melalui sosialisasi dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat. Serta peneydiaan asupan gizi pada pada anak mulai dari dalam kandungan hingga balita,” ujarnya.

  • Bagikan