Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) berpartisipasi dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi Daerah yang dilaksanakan secara virtual dan serentak di seluruh Indonesia pada Senin, 21 Oktober 2024.
Rakor ini dipimpin oleh Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Tomsi Tohir, yang menghadirkan narasumber dari berbagai kementerian dan lembaga terkait
Dalam Rakor ini, perwakilan Pemerintah Provinsi Sultra yang hadir terdiri dari beberapa instansi terkait, seperti Sekdis ESDM, Bulog, BPS, Biro Perekonomian dan dinas-dinas lainnya yang berhubungan dengan pengendalian inflasi.
Plt Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir meminta seluruh Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar melakukan pengecekan kembali dilapangan terhadap komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga.
“Kita jangan sampai kendor dan kita harus terus antisipasi agar harga-harga tidak meningkat,” ungkapnya.
Selain itu, komoditas bawang merah, telur ayam ras dan cabai di beberapa Kabupaten/Kota mengalami kenaikan harga meskipun masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan masih bisa ditoleransi.
“Untuk minyak goreng, kita perlu antisipasi dan cek betul-betul kenapa terjadi kenaikan harga dari minggu ke minggu begitu juga dengan bawang putih,” ujarnya
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Pudji Ismartini menyampaikan berdasarkan data SP2KP – pencatatan s.d 18 Oktober 2024, secara nasional jumlah kab/kota yang mengalami kenaikan IPH pada M3 Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan kab/kota yang mengalami penurunan IPH. Jumlah Kab/Kota yang mengalami kenaikan IPH bertambah dari Minggu sebelumnya.
Adapun komoditas yang memengaruhi perubahan IPH M3 Oktober 2024 yakni bawang merah, minyak goreng, daging ayam ras, cabai rawit dan bawang putih.