Pj Bupati Konawe Pimpin Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting 2024

  • Bagikan

Konawe, Sibernas.id – Penjabat (Pj) Bupati Konawe Stanley, SE, S.SiT, MM, memimpin Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting 2024, di Ruang Rapat Pendopo kabupaten Konawe, Kamis, (3/9/2024)

Dalam rapat tersebut dihadiri Sekertaris Daerah (Sekda)  Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH, Kapolres Konawe AKBP Ahmad Setiadi, S.I.K, Perwira Penghubung (Pabung) Konawe, Letkol inf Aswar Dinata SH, mewakili Dandim 1417/HO/Kendari, Kepala BKKBN, Tam Sati Sam, pimpinan OPD Lingkup Pemkab Konawe, Camat dan Kepala Puskesmas se-kabupaten Konawe.

Dalamnya sambutannya, Pj Bupati Konawe Stanley mengatakan, tujuan utama evaluasi ini, yaitu untuk mengukur sejauh mana tim telah menjalankan tugasnya sesuai dengan mandat yang diberikan.

“Evaluasi ini penting untuk memastikan bahwa semua anggota tim bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan, serta untuk mengetahui sejauh mana program kerja yang telah dilaksanakan berkontribusi terhadap penurunan angka stunting. Selain itu, rapat ini juga mengevaluasi program kegiatan dari Organisasi Perangkat Daerah yang mendukung upaya penurunan stunting,”ujarnya.

Dia juga menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh instansi terkait Stunting yang sudah bekerja keras selama ini, sehingga angka stunting di Kabupaten Konawe bisa menurun sesuai dengan yang diharapkan dari angka 383 menjadi ke angka 380. Dengan hasil capaian tersebut diharapkan pada tahun 2024 ini setiap intansi terkait bisa bersama sama menurunkan angka stunting yang dimulai dari mapping penyebab terjadinya stunting kemudian apa saja kendala yang dihadapi saat melakukan penyuluhan sehingga pada tahun 2024 tidak ada kendala yang berarti saat melakukan program tersebut.

“Mari kita saling bahu-membahu. Kita tuntaskan semuanya sesuai dengan kegiatan yang bisa kita lakukan sehingga apa yang kita targetkan bisa terealisasi,” pintanya.

“Dalam menuju zero stunting tentu perlu kolaborasi lintas sektoral  untuk menjalankan usaha-usaha atau program-program dari OPD terkait penurunan kasus stunting. Untuk kemudian OPD tersebut mendata hasil program yang telah dijalankan sehingga nantinya zero stunting bisa terwujud,”pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Konawe, .DR. Ferdinand Sapan, SP, MH menyampaikan 10 poin amanat dari Pemerintah Pusat yang dirangkum dalam program 10 pasti. Diantaranya, Pemerintah Daerah melalui jajaran terkait harus memastikan kembali terkait pendataan ibu hamil dan balita di daerahnya untuk menjadi target, agar penanganan tepat sasaran.

Selain itu, dalam pembahasan 10 Program menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah harus dapat memastikan bahwa alat timbang dan alat ukur balita sudah sesuai standar.

“Tak hanya itu saja, intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pangan lokal harus sudah dipastikan diterima oleh ibu hamil dan balita bermasalah gizi,” ujarnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar para kader Posyandu beserta Pemerintah Kecamatan dan Desa dapat memberikan edukasi bagi ibu hamil. Ferdinand, mengingatkan kembali semua pihak terlibat harus bahu membahu menyukseskan program dari Pemerintah Pusat tersebut.

“Mari kita terus bersinergi dan berkolaborasi untuk mencegah stunting di Konawe, sehingga stunting di Konawe tidak malah menuju titik genting,” imbuhnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.(BKKBN), Tam Sati Sam,SE. bahwa intervensi serentak pencegahan stunting ini sangat perlu dilakukan, sehingga mencegah lahirnya stunting-stunting baru di Kabupaten Konawe.

Ia menyampaikan, tujuan kegiatan intervensi serentak penanganan stunting adalah untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke Posyandu dan mendeteksi secara dini masalah gizi, serta memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran yang memiliki masalah gizi.

“Untuk melaksanakan kegiatan yang sangat penting ini tentu diperlukan dukungan dari semua pihak khususnya Pemda Konawe, kecamatan sampai tingkat gampong mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai pemantauannya. Konvergensi antara semua pihak sangat diperlukan dalam pelaksanaan di lapangan,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Kepala BKKBN Kabupaten Konawe Tam Sati Sam dalam laporannya menyampaikan peserta yang mengikuti rapat koordinasi ini berjumlah 170 orang yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimda) se Kabupaten Konawe.

“Pesertanya dari OPD, para Camat, serta Kepala Puskesmas se Kabupaten Konawe.” ujarnya.

Ia mengatakan, tujuan dari rapat koordinasi lintas program dan lintas sektor dalam upaya pencegahan stunting yaitu untuk mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.

“Karena hari ini angka stunting di Kabupaten Konawe masih tinggi, sehingga diperlukan sinergitas dan kolaborasi bersama sebagai upaya yang optimal serta integrasi berbagai sektor untuk mencapai target penurunan stunting di Kabupaten Konawe pada tahun 2024,” pungkasnya

  • Bagikan