Kendari, Sibernas.id – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), La Ode Lawama SH, mendukung terobosan pemerintah Kota Kendari dalam upaya mengendalikan inflasi melalui gerakan menanam di pekarangan.
“Ini program yang brilian yang harus kita suport bersama agar lahan-lahan kosong atau lahan tidur di pekarangan warga bisa ditanami sehingga bisa produktif,” kata Lawama, di Kendari, Selasa (21/5/24).
Ia mengatakan, menanami pekarangan dengan beberapa komoditas seperti jagung, singkong, cabai, tomat dan terong, itu bisa membantu kebutuhan masyarakat itu sendiri, sehingga bisa mengurangi laju kenaikan harga komoditas tersebut di pasaran.
“Kita ketahui bersama, yang kerap menjadi pemicu naiknya laju inflasi diantaranya komoditas cabai, tomat, bawang. Kalau itu bisa ditanam sendiri oleh warga, minimal di pekarangan mereka, paling tidak sudah bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hitung-hitung kalau berlebih bisa dijual,” katanya.
Menurut dia, pemerintah kota sangat serius menggalakkan gerakan ini dengan melibatkan jajaran pemerintahan seperti lurah dan camat untuk mendata lahan-lahan kosong yang tidak diolah pemiliknya untuk ditanami.
“Salah satu bentuk dukungan pemerintah yang saya salut adalah menerbitkan peraturan wali kota Kendari Nomor 7 Tahun 2024 tentang gerakan menanam dan pemanfaatan lahan kosong atau lahan tidur,” katanya.
Secara terpisah, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan bahwa pihaknya saat ini gencar menggalakkan gerakan menanam di pekarangan maupun lahan tidur.
“Pekarangan kerap dibiarkan terlantar. Padahal lahannya bisa dimanfaatkan menanam berbagai komoditas pangan. Atas dasar itulah dalam setiap moment saya selalu menyampaikan kepada masyarakat untuk menanami pekarangannya dengan berbagai tanaman seperti sayuran,” kata Muhammad Yusup, di Kendari.
Dikatakan, gerakan ini sebagai salah satu upaya pemerintah dalam menekan angka inflasi harga pada komoditi pertaniandengan cara memanfaatkan lahan tidur yang ada di Kota Kendari agar lebih menjadi produktif.
“Berdasarkan data penyuluh pertanian kita, lahan tidur yang ada di Kota Kendari tercatat sebanyak 75 hektare. Oleh karena itu, kita melaunching gerakan pemanfaatan lahan pekarangan ini dengan menanam komoditas pangan jangka pendek seperti jagung, cabai dan tomat,” katanya.
Disis lain kata dia, gerakan menanam ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Langkah ini sekaligus pengendalian inflasi yang disebabkan dari kenaikan harga komoditas pangan.
“Jadi hasil dari gerakan menanam itu, yang pertama kita dorong warga masyarakat, artinya kalau dia menanam disamping kiri kanan rumahnya, itu kan berarti ketersediaan pangan khususnya Cabe, sayuran dan lain sebagainya tersedia. Tidak perlu lagi, kalau dia mau mosonggi, harus beli cabe lagi di pasar,” katanya.
Sementara itu, kepala Dinas Pertanian Kota kendari, Sahuriyanto Meronda, mengatakan bahwa sejak 2023 lalu pihaknya gencar mendorong gerakan menanam tanaman holtikultura di seluruh Kecamatan di Kota Kendari.
“Selain mengencarkan program tersebut, Dinas Pertanian Kota Kendari juga menyiapkan bibit bagi kelompok masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program ini,” katanya.
Disebutkan, tanaman yang ditanam melalui gerakan ini diantaranya tanaman cabe, bawang merah, kemudian jagung, dan tanaman holtikultura yang lain, dan itu merata di semua kecamatan atau Balai Penyuluh Pertanian (BPP).
“BPP kami ada sembilan BPP, dan itu masih untuk dilakukan penanaman, dan bahkan kalau ada masyarakat yang tergabung dalam PKK, atau Dasa Wisma, atau Kelompok Wanita Tani, yang ingin membudidayakan tanaman holtikultura, kami siapkan bibitnya,” terangnya.(adv)