Wapres RI Didampingi Pj Wali Kota Kendari Pantau Penanganan Stunting di Puskesmas Lepo-Lepo

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI) K.H. Ma’ruf Amin bersama Ibu Hj. Wury Ma’ruf Amin berkunjung di Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (21/3/2024).

Dalam kunjungan ini, Wapres RI didampingi oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto, Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup, Forkopimda, Kadis Kesehatan Provinsi Sultra, Plt Kadis Kesehatan Kota Kendari dan Kepala OPD lainnya.

Setiba di Puskesmas Lepo-Lepo, Wapres RI bersama istri langsung meninjau pelaksanaan Pos Layanan Terpadu (Posyandu) di Puskesmas Lepo-Lepo.

Wapres RI, Ma’ruf Amin dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa seluruh orang tua harus terus menjaga gizi dan memperhatikan pola tumbuh kembang anak.

“Anak-anaknya harus sehat. Mari kita sama-sama menjaga anak mulai dari kehamilan sampai lahir dan anaknya bertumbuh dengan sehat,” ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat.

“Kunjungan ini menandakan keseriusan pemerintah pusat dalam mendukung upaya penanganan stunting dan masalah kesehatan masyarakat lainnya di Kota Kendari. Ini merupakan dorongan besar bagi kami dalam menjalankan program-program kesehatan yang menjadi prioritas bagi kesejahteraan warga,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kesempatan ini juga digunakan untuk menegaskan pentingnya kerjasama antara pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan kesehatan masyarakat.

“Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan pemerintah pusat serta instansi terkait dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat, terutama dalam penanganan stunting dan gizi buruk,”katanya.

Ditempat yang sama, Kepala Puskesmas Lepo-Lepo, drg. Eka Sulistianingrum mengatakan, bahwa kunjungan Wapres tadi terkait bagaimana penanganan stunting yang dilakukan oleh Puskesmas Lepo-Lepo, karena penanganan stunting untuk intervensi spesifik yang dilakukan puskesmas itu diadakan secara rutin di Posyandu pada hari Minggu.

“Jadi tadi yang dilihat bagaimana proses pelayanan di Posyandu dalam rangka penanggulangan stunting khususnya di Kecamatan Baruga,”ujarnya.

Selain itu, dia juga mengungkapkan, di Puskesmas Lepo-Lepo itu ada 18 Posyandu yang tersebar di 4 kelurahan yakni Kelurahan Lepo-Lepo, Kelurahan Watubangga, Kelurahan Wundudopi, dan Kelurahan Baruga.

“Dan jumlah stunting di wilayah kerja kami ada 23 anak per bulan Februari 2024 dan sebagian besar mereka stunting karena penyakit bawaan, karena mereka punya penyakit yang memang tidak bisa disembuhkan seperti dia kelainan, dia down syndrome jadi ada beberapa yang down syndrome dan memang pertumbuhan dan perkembangan tidak seperti anak pada umumnya,”ungkapnya.

Dia menambahkan, ada kegiatan yang dilaksanakan di Puskesmas Lepo-Lepo, yakni kegiatan intervensi spesifik untuk balita yang gizi kurang supaya tidak berlanjut.

Menurutnya, mereka harus dipantau pertumbuhan dan perkembangannya setiap bulan di Posyandu, jadi harus dilakukan penimbangan setiap bulan di Posyandu, itu untuk balitanya sendiri.

“Bahkan imunisasinya kita kasih lengkap, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dipastikan imunisasinya harus lengkap,”tutupnya.

Setelah meninjau pelaksanaan Posyandu, kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan bersalaman dengan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Kesehatan dan Puskesmas Lepo-Lepo, dan kemudian melanjutkan perjalanan menuju Bandara Halu Oleo Kembali ke Jakarta.

  • Bagikan