Wapres RI Bersama Istri Tinjau Penanganan Stunting di Kendari

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), KH. Ma’ruf Amin melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Berbagai agenda yang dilaksanakan selama berada di Kota Lulo. Dalam momentum tersebut, Wapres Ma’ruf Amin yang didampingi sang istri, Wury Ma’ruf Amin bersama rombongan tak lupa memantau penanganan stunting di Sulawesi Tenggara.

Penanganan kasus stunting menjadi salah satu program prioritas nasional. Wapres KH. Ma’ruf Amin beserta istri memantau langsung penanganan stunting di Puskesmas Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Kamis (21/3/24).

Wapres RI, Ma’ruf Amin dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa seluruh orang tua harus terus menjaga gizi dan memperhatikan pola tumbuh kembang anak.

“Anak-anaknya harus sehat. Mari kita sama-sama menjaga anak mulai dari kehamilan sampai lahir dan anaknya bertumbuh dengan sehat,” ujar Ma’ruf Amin.

Sementara itu, Pj. Gubernur Sultra, Andap Budhi Revianto yang didampingi Kadinkes melaporkan mengenai jumlah stunting dan angka prevalensi stunting di Provinsi Sultra. Saat ini pasien stunting di Provinsi Sultra sebanyak 12.898 jiwa. Khusus Kota Kendari terdapat 452 kasus stunting. Untuk Puskesmas Lepo-Lepo saat ini sedang menangani dan memantau 23 anak.

“Untuk angka stunting di Sultra, sejauh ini tren-nya menurun. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), pada September 2023, Sultra berada pada angka 11.4. Alhamdulillah, pada bulan Februari 2024, Sultra turun pada posisi 10.1,” ungkapnya.

Ia menambahkan, langkah konkrit Pemprov Sultra untuk menurunkan angka stunting dengan melakukan intervensi spesifik meliputi skrining anemia dan konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri.

“Ada juga pemberian ASI (Air Susu Ibu) eksklusif dan tambahan asupan gizi bagi bayi dan Balita. Selanjutnya intervensi sensitif yakni pelayanan KB pasca persalinan serta layanan pemeriksaan kesehatan bagi calon Pasangan Usia Subur (PUS),” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala Puskesmas Lepo-Lepo drg. Eka Sulistianingrum melaporkan kepada Wapres Ma’ruf Amin sistem pelayanan Posyandu dengan konsep lima meja.

“Dalam rangka peningkatan pelayanan Posyandu di Kendari, kami menerapkan pelayanan Posyandu dengan sistem lima meja. Kelima meja tersebut meliputi meja pendaftaran, pengukuran dan penimbangan, pencatatan, penyuluhan dan konseling untuk berikan edukasi terkait mekanisme Pemberian Makanan Tambahan (PMT), serta pelayanan kesehatan berupa Rikes, pemberian vitamin A, obat cacing, dan imunisasi,” ungkap drg. Eka Sulistianingrum.

Sebelumnya, Pj Wali Kota Kendari, Muh Yusup, mengatakan saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tengah melakukan intervensi kepada para orang tua dan ibu hamil untuk memberikan asupan gizi yang cukup agar bisa menekan peningkatan angka stunting di kota itu.

“Saat ini masih melakukan intervensi kepada orang tua dan ibu hamil serta mencari dukungan pihak ketiga untuk membantu memberikan asupan gizi,” sebutnya.

Ia juga mengungkapkan untuk penderita gizi buruk di Kota Kendari pada umumnya ditemukan di dua Kelurahan yakni Kelurahan Punggaloba di Kecamatan Kendari Barat dan Kelurahan Purirano di Kecamatan Kendari.

Dia menyampaikan bahwa penderita gizi buruk di Kota Kendari bukan hanya sekedar pengaruh asupan gizi saja, melainkan juga karena faktor ekonomi dan sanitasi lingkungan sekitar.

“Upaya penanganan bisa dilakukan secara menyeluruh dengan melibatkan lintas sektor, sebab terjadinya gizi buruk merupakan akumulasi dari berbagai faktor yang harus ditangani secara bersama-sama,” katanya.(Adv)

  • Bagikan