Tanggerang Selatan, Sibernas.id – “Generasi muda Hindu perlu menyadari isu dan tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini yang semakin kompleks, ditambah salah satunya adalah isu kesehatan mental di kalangan remaja. Berdasarkan _Indonesia-National Adolescent Mental Health Survey_ pada tahun 2024, didapati bahwa sebanyak 15.5 juta remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental, yang setara dengan sekitar 34,9% dari total remaja di Indonesia, tentu saja isu ini menjadi perhatian bersama”, ucap Isyana.
Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, SE saat dirinya membuka acara Simposium dan Konsolidasi Nasional Pemimpin Muda Hindu yang diselenggarakan oleh Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) bertempat di Pusdiklat Kementerian Agama RI, Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat/14/02/2025.
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas tahun 2045, generasi muda Hindu perlu menyatukan gerakan untuk menyelesaikan persoalan umat Hindu mulai sektor pendidikan berkaitan dengan ketersediaan guru agama Hindu; penguatan lembaga pendidikan Hindu, kemudian dalam sektor ekonomi berkaitan dengan kesejahteraan umat Hindu, dan sosial-budaya berkaitan konflik agrarian dan konversi agama.
Selain itu, Wamen Isyana juga mengungkapkan, Saat ini semakin banyak kalangan muda yang takut dengan pernikahan, sehingga enggan untuk menikah. Tidak hanya itu, angka _childfree_ pada kalangan muda saat ini juga semakin bertambah. BPS melalui Susenas tahun 2022 melaporkan bahwa sekitar 8.2% atau 72.000 perempuan memilih untuk tidak memiliki anak atau _childfree_.
“Hal ini tentu saja isu ini menjadi keprihatinan kita bersama, mengingat Indonesia adalah negara yang besar dan penduduk merupakan modal dasar dari pembangunan itu sendiri”, imbuh Wamen Isyana. Dirinya kemudian menambahkan, “Kementerian kami mewadahi juga komunitas remaja yang sudah berjalan dengan baik selama berpuluh tahun melalui program Generasi Berencana (GenRe) yang saat ini ada mulai tingkat desa sampai Nasional, bahkan Ketua Umum forum GenRe Nasional sendiri adalah salah satu dari Pemuda Hindu kita (I Putu Arya), yang patut kita apresiasi bahwa Pemuda Hindu juga bisa berprestasi dan memimpin remaja GenRe di seluruh Indonesia. Dengan GenRe kita menyiapkan kehidupan berkeluarga bagi remaja, melalui jenjang pendidikan terencana, berkarir dalam pekerjaan serta menikah dengan penuh perencanaan sehingga dapat membentuk keluarga berkualitas”, tambahnya.
Di akhir sambutannya Wamen Isyana berpesan bahwa, Penguatan Karakter Generasi Muda, termasuk generasi muda Hindu, menjadi krusial dalam memanfaatkan Bonus Demografi menyongsong Indonesia Emas 2045. Peran generasi muda, peran pemimpin-pemimpin muda amat dibutuhkan. Indonesia membutuhkan pemimpin-pemimpin muda Hindu yang cerdas, berbudi pekerti luhur, mau bekerja keras dan tentunya berkomitmen tinggi untuk mendorong produktivitas bangsa Indonesia. Pemimpin-pemimpin muda Hindu, dengan semangat Dharma yang kita pegang teguh, memiliki peran penting dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Bapak Presiden Prabowo Subianto, dalam visi kepemimpinannya, telah menggariskan Asta Cita sebagai pedoman untuk kemajuan bangsa Indonesia.*
Penulis : Tri Wulandari Henny Astuti