Kendari, Sibernas.id – Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, melakukan panen raya Demplot Ecofarming padi sawah organik di kawasan Amohalo Kelurahan Baruga Kecamatan Baruga Kota Kendari, Minggu.
“Kedatangan yang lalu panen juga baru di angka 5 ton per hektare, tapi ini Alhamdulillah sudah meningkat hingga 9,6 ton dan itu kenaikan yang signifikan ditambah lagi dengan metode baru dengan total organik,” kata Wali kota.
Sulkarnain Kadir memberikan apresiasi atas kesuksesan para petani yang berhasil menerapkan pola tanam organik sehingga menghasilkan panen yang melimpah.
“Secara bertahap akan menerapkan metode ini pada lahan sekira 400 hektare yang ada di lingkungan Amohalo,” katanya.
Wali kota mengatakan, dengan program pengembangan padi organik ini, petani tidak lagi bergantung pada pupuk bersubsidi yang perlahan mulai dihapus, kemudian mereka bisa menciptakan bibit sendiri.
”Satu lagi yang terpenting sumber daya manusia, kelompok-kelompok muda beberapa daerah kesulitan karena petaninya rata-rata tua, petani mudanya belum tampak,” terang Sulkarnain.
Kedepan kata dia, petani sawah tidak hanya menghasilkan beras namun ada bisnis di situ ini yang harus dikembangkan sehingga para pemuda bisa tertarik.
Wali kota juga mengapresiasi kepada pihak BI Sultra yang ikut mensupport para petani dalam pengembangan padi organik tersebut.
Sementara itu, Plh. Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sultra, Aryo Wibowo T Prasetyo mengatakan, keterlibatan Bank Indonesia di sektor pertanian karena sudah tiga tahun terakhir beras selalu menjadi penyumbang terjadinya inflasi, jika program ini terus berkembang dan berkelanjutan diharapkan bisa menciptakan kemandirian.
“Kami dari BI bekerja sama dengan pendamping untuk mengajak masyarakat menggunakan digital farming dimana para petani nantinya bisa memantau perkembangan tanamannya melalui smartphone-nya,” katanya.(ADV)