Kendari, Sibernas.id – Open turnamen Shorinji Kempo Dojo se-Sulawesi Tenggara (Sultra) Yudhianto Mahardika Cup 2021 yang berlangsung 10-12 Desember 2021 di Kendari dan diikuti 124 atlet atau kenshi berakhir pada Minggu sore.
Kegiatan ini diikuti Dojo (perguruan) Shorinji Kempo dari beberapa kabuaten kota di Sultra seperti dari Kabupaten Buton, Buton Selatan, Kota Baubau, Kabupaten Muna, Kabuaten Konawe Selatan dan Kota Kendari.
Dari puluhan Dojo Shiorinji kempo seSultra yang berpartisipasi pada kejuaran itu, maka Dojho SMA 7 Kendari (Perkemi Kendari) yang digawangi oleh Senpai Jusman menjadi juara umum setelah berhasil merebut 9 medali emas, 6 medali perak dan 12 medali perunggu.
Dojo Poasia Perkemi Kendari yang digawangi oleh senpai Rahman berhasil merebut juara dua umum usai merebut 7 medali emas, enam medali perak, sedangkan Dojo Mataiwoi Perkemi Kendari yang dilatih oleh Senpai Misran berhasil menjadi juara tiga umum setelah meraih 4 medali emas, satu medali perak dan 3 medali perunggu.
Dengan demikian, maka piala bergilir Yudhianto Mahardika CUP pertama ini dipegang oleh Dojo SMAN 7 Kendari yang digawangi oleh Senpai Jusman.
Yudhianto Mahardika yang menutup kegiatan itu mengapresiasi atas semangat para atlet atau khensi dari bergagai dojo se Sultra yang mengikuti kegiatan itu.
“Kegiatan ini kita buat memang bertujuan untuk memberikan panggung para atlet atau kenshi yang selama ini telah gigih berlatih di dojo masing-masing agar bisa menampilkan bakat tanding yang dimiliki,” kata anggota DPRD Sultra ini.
Ia berharap, dari kegiatan itu sudah bisa terbaca para calon-calon atlet potensial Shorinji kempo yang kelak bisa mewakili daerah masing-masing pada ivent-ivent yang lebih besar atau ient skala regional, nasional atau pun internasional.
Salah seorang senior atau sesepuh Shorinji Kempo di Sultra, Senpai la ODe Rasyid, memgapresiasi atas kesuksesan pelaksakaan open turnamen Shoriinji Kempo dojo se Sultra tersebut yang telah membasahi dahaga dari para atlet atau kehsni yang haus akan kejuaraan.
“Yang lebih menarik lagi dan mungkin ini baru yang pertama dilakukan sepengetahuan saya, yakni dikejuaraan ini ada nomor yang diperlombakan yakni Tandoku (Embu solo) veteran 45 tahun ke atas. Ini sebuah krativitas panitia yang mem,berikan penghargaan para veteran untuk bisa ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini,” kata Rasyid yang merupakan peraih medali emas pada nomor Tabdoku Veteran tersebut.