Sekda Sultra: Berburu Keutamaan Ibadah Puasa Ramadan Melalui Pemahaman Hakekat Puasa

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Banyak keutamaan yang dapat diperoleh dari penunaian ibadah puasa. Namun kesempurnaannya tidak dapat dicapai secara optimal, sebelum memahami tentang hakekat ibadah puasa itu sendiri.

Hal inilah yang disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Sulawesi Tenggara (Sultra) H Asrun Lio saat mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Sultra Andap Budhi Revianto pada ceramah ramadan Tahun 1445 Hijriyah, bertempat di Masjid Raya Al-Kautsar Kendari, Selasa (12/3/2024).

Untuk itu, Sekda Sultra mengajak umat muslim untuk berburu keutamaan ibadah ramadan melalui pemahaman hakekat puasa itu sendiri.

Dia mengutarakan, hakekat puasa yang pertama yakni hendaknya tidak hanya dimaknai sebatas menahan lapar dan dahaga, namun secara batiniah bisa menuntut untuk mampu mengendalikan diri dari sikap, perilaku dan tutur kata yang tidak terpuji, serta tidak sesuai tuntunan ajaran agama islam.

“Dalam konteks kekinian, dimana informasi teknologi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat, maka puasa juga dapat dimaknai sebagai puasa dari pemberitaan bohong dan ujaran kebencian. Oleh kerena itu, marilah kita tunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya, sesuai tuntunan syari’at islam, sehingga kita tidak hanya mendapat lapar dan dahaga dari penunaian ibadah puasa tersebut, sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa berapa banyak orang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu, kecuali lapar dan dahaga,” terangnya.

Dia melanjutkan, hakekat yang kedua, ibadah puasa merupakan sarana membentuk manusia yang mampu mengoptimalkan pengendalian diri, sebab telah dilatih mampu menahan amarah dan mengendalikan hawa nafsunya, dari hasrat keduniaan untuk menjadi pribadi dengan pengendalian diri yang lebih baik, karena sesungguhnya, perjuangan melawan hawa nafsu tidaklah mudah. Rasulullah SAW bersabda bahwa perjuangan yang paling utama adalah seseorang berjuang melawan dirinya dan hawa nafsunya.

“Hakekat ketiga, puasa menjadi momentum ujian kadar keimanan, dimana seseorang bisa saja mengatakan dirinya sedang berpuasa, sekalipun sebenarnya tidak. Karena tidak ada yang mengetahui, kecuali dirinya sendiri dan tuhannya. Inilah sebabnya, puasa disebut sebagai ibadah yang bersifat rahasia antara seorang hamba dengan tuhannya, yang apabila kita mampu menunaikan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan keimanan, maka allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lalu, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW bahwa barang siapa yang berpuasa karena keimanan dan mengharap pahala dari allah, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu,” paparnya.

Hakekat keempat, masih dia, melalui ibadah puasa akan melahirkan manusia-manusia yang memiliki kepekaan sosial tinggi, karena dengan berpuasa seseorang dilatih dapat merasakan penderitaan dan kesusahan orang lain. Dengan kepekaan sosial, seseorang dapat bersikap responsif terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar, termasuk dalam menyikapi bencana banjir yang akhir-akhir ini terjadi di beberapa daerah di Sultra, tak terkecuali di wilayah Kota Kendari.

“Saya berharap, momentum bulan ramadhan ini dapat dimanfaatkan dengan memberikan bantuan sosial terhadap saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir, yang tentunya sangat mengharapkan uluran tangan kita semua,” harapnya.

Sekda Sultra menuturkan, melalui pemahaman dan pengamalan ibadah puasa seperti itu, yang tentunya disertai dengan keikhlasan menjalani selama satu bulan penuh, insya allah dapat meraih hikmah dan berkah keutamaan dari ibadah puasa yang ditunaikan, serta kembali pada kesucian jiwa dan meraih derajat ketakwaan sebagai derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT.

“Bulan ramadhan adalah bulan penuh berkah yang allah anugerahkan sebagai salah satu bentuk kasih sayang kepada hamba-hambanya yang beriman, mengingat pada bulan ramadhan allah melipat gandakan pahala amal ibadah, membuka pintu ampunan yang seluas-luasnya, serta menurunkan lailatul qadar yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan,” ulasnya lagi.

Oleh karena itu, masih dia, wajarlah apabila setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia selalu berdo’a seperti apa yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk dapat dipertemukan dengan bulan suci ramadhan.

“Ibadah puasa ramadhan sejatinya adalah sarana pensucian jiwa untuk mencapai ketakwaan sebagai derajat yang paling mulia di sisi Allah SWT, sebagaimana firman-NYA dalam Al Qur’an, Surat Al Baqarah, ayat 183 yang artinya, hai orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa,” ucap Sekda Sultra seraya mengingatkan kembali.

Sebelum mengakhiri ceramah ramadhan tersebut, Sekda Sultra juga tak lupa menyampaikan atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara mengucapkan marhaban ya ramadhan, selamat menunaikan ibadah puasa Tahun 1445 Hijriyah kepada segenap umat muslim di Sulawesi Tenggara.

“Demikian hal-hal yang dapat saya sampaikan, untuk menjadi renungan dan motivasi bagi kita untuk berlomba-lomba dalam berbuat amal kebaikan, khususnya di bulan suci ramadhan ini,” pesannya.

  • Bagikan