Kendari, Sibernas.id – Mewakili Penjabat (Pj) Kota Kendari Muhammad Yusup, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Kendari Ridwansyah membuka acara Panen Raya Padi Sekolah Lapang Iklim Operasional Kota Kendari Tahun 2024 dengan tama “Paham Informasi Iklim, Panen Setiap Musim” yang diselenggarakan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Provinsi Sultra bekerja sama dengan Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pertanian Kota Kendari, Senin (7/10/2024).
Panen raya padi sawah dilakukan di Persawahan Amohalo, Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari. Turut hadir Kepala Sub Koordinator Bidang Informasi Iklim Lingkungan BMKG RI, Muhammad Agung Fauzi, BMKG Provinsi Sultra, BI Perwakilan Sultra, Bulog, Polresta Kendari, Kodim Kendari, Pimpinan OPD Lingkup Pemkot Kendari, Lurah Baruga, dan para undangan lainnya.
Mengawali sambutan, Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Sultra Aris Yunatas mengatakan Sekolah Lapang Iklim (SLI) Operasional ini melibatkan 30 peserta.
Ke-30 peserta tersebut diberikan edukasi terkait informasi iklim, prakiraan musim, pemanfaatan alat sederhana, hama tanaman, serta pengamatan agro-ekosistem.
Peserta yang terdiri dari kelompok tani dan penyuluh pertanian selama 3 bulan, mengikuti periode masa tanam hingga panen raya.
“Saat ini kondisi El Nino La Nina sedang netral jadi tidak ada dampak signifikan di Sulawesi Tenggara,” ucapnya.
Ketika kondisi El Nino La Nina ini dalam keadaan tinggi maka akan berdampak pada hasil produktivitas pertanian.
Sehingga, SLI Operasional tersebut menjadi penting dilakukan dan diikuti kelompok tani dan penyuluh tani untuk mengakses informasi iklim.
Kasubid Informasi Iklim Terapan BMKG Pusat, Agung menjelaskan, program ini ditujukan untuk memberikan akses kepada kelompok petani dalam memanfaatkan alat dan informasi yang relevan dengan kondisi iklim yang ada.
“Sekolah lapang ini mengikuti periode masa tanam selama tiga bulan, jadi kita melakukan pendampingan dari awal masa tanam hingga masa panen,”ungkapnya.
Dia juga menyampaikan program Sekolah Lapang Iklim tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis, tetapi juga mengedukasi petani tentang pentingnya memahami informasi iklim dan prakiraan musim. Dengan demikian, petani dapat merawat tanaman mereka dengan lebih baik dan mempertahankan ekosistem yang sehat.
“Kami juga memberikan materi tentang bagaimana merawat tanaman dan ekosistem,” tambahnya.
Sementara itu, Sekda Kota Kendari Ridwansyah Taridala dalam sambutannya berharap dengan adanya panen padi hari ini dapat berkontribusi pada peningkatan pendapatan masyarakat petani, serta mengendalikan laju inflasi di Kota Kendari.
“Karena kita tahu bahwa beras ini menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kota Kendari sehingga ini patut kita syukuri mudah-mudahan dengan panen padi sawah tahun ini akan memberikan kontribusi ekonomi petani dan pengendalian inflasi,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari Sahuriyanto Meronda dalam sambutannya mengatakan kegiatan-kegiatan Dinas Pertanian Kota Kendari yang terus di dorong sejak awal tahun 2023, salah satunya, yakni gerakan tanam sebagai upaya mengendalikan laju inflasi di Kota Kendari.
“Kami wujudkan dalam kegiatan proyek perubahan dengan nama gerakan tangkas atau gerakan tanam manfaatkan pekarangan dan lahan kosong,”ujarnya.
Adapun komoditi, sambungnya, yang kami utamakan meliputi tanaman cabe, tomat, jagung dan tanaman holtikultura lainnya, menyasar luasan 70 hektare lahan tidur se Kota Kendari dan diharapkan mampu mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan dan lahan kosong berbasis kawasan di Kota Kendari.
Kegiatan ini diharapkan dapat berkesinambungan dan mendapat dukungan pemangku kebijakan dalam penganggaran dan perencanaan lanjutan untuk kegiatan pertanian Kota Kendari.
“Harapan kami kedepan juga dapat menginovasi petani-petani padi sawah di Kelurahan Baruga, Kecamatan Baruga untuk ikut pengembangan komoditi lain sebagai bentuk pergiliran tanaman ataupun sebagai tanaman sela, selain dapat mengontrol perkembangan hama juga untuk menjaga unsur hara tanah,”pungkasnya.
Diketahui, Persawahan Amohalo di Kecamatan Baruga Kota Kendari seluas 319 hektare, dengan hasil produksi beras per hektarenya mencapai 8-9 ton.
Pada kegiatan tersebut, lima kelompok tani diberikan masing-masing satu unit water pump atau pompa air untuk digunakan di sawahnya.