Pj Wali Kota Kendari Ajak Warga Perhatikan Kebersihan Air Cegah Stunting

  • Bagikan
Pj Wali kota Kendari, Muh Yusup, dalam suatu kegiatan penanganan stunting

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengajak seluruh masyarakat di wilayah tersebut untuk lebih memperhatikan ketersediaan air bersih dan jamban guna mencegah kasus stunting pada anak.

“Kasus stunting anak bisa muncul karena keterbatasan akses air bersih, terutama untuk konsumsi. Kemudian ketiadaan jamban di rumah sehingga di setiap rumah harus terpenuhi kebutuhan dasar itu,” kata Pj Wali kota Kendari, Muhammad Yusup, di Kendari, Jumat (22/3/24).

Untuk mencegah kasus stunting di Kota Kendari kata dia, tidak hanya terkait dengan pemenuhan nutrisi dan gizi, tetapi juga akses dan konsumsi air bersih serta ketersediaan jamban keluarga juga mempunyai peran penting.

Muh Yusup saat sambangi penderita stunting

Oleh karena itu kata Yusup, pemerintah menyarankan agar masyarakat mengkonsumsi air yang dimasak atau yang telah direbus hingga mendidih pada suhu 100 derajat Celsius.

Hal tersebut dilakukan tidak hanya untuk air dari sungai, sumur atau sumber air lainnya, tetapi juga untuk isi ulang agar tetap direbus.

“Dengan kolaborasi yang dilakukan terus-menerus bersama pemangku kepentingan di lingkungan Pemerintah Kota Kendari yang sudah terjalin dengan baik akan dapat berhasil mengendalikan kasus stunting anak,” ujar dia.

Menurut dia, air bersih tidak dapat diabaikan karena digunakan untuk berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari mandi dan cuci kakus (MCK), hingga air bersih untuk dikonsumsi. Ketiadaan akses air bersih ibarat anak mendapat asupan makanan bergizi dengan peralatan makan yang kotor, sehingga tidak ada penyerapan gizi di pencernaan.

 

Muh Yusup

“Mengapa air bersih dan sanitasi menjadi faktor esensial dalam pencegahan stunting, hubungan antara konsumsi air kotor dengan stunting terletak pada banyaknya mikroorganisme pada air kotor yang bila dikonsumsi dapat mengganggu sistem di tubuh manusia,” katanya.

Disebutkan, beberapa penyakit yang mengintai di air kotor adalah diare dan cacingan. Anak yang sulit mendapatkan akses air bersih, misalnya, bisa mengalami diare berulang kali.  Padahal, saat diare, ada banyak cairan dan mikronutrien (nutrisi penting) yang terbuang dari dalam tubuh anak. Zinc salah satunya. Saat tubuh kekurangan Zinc, maka usus yang terganggu fungsinya selama diare tidak bisa diregenerasi kembali. Berdasarkan penelitian, kekurangan zinc pada saat anak-anak dapat menyebabkan  stunting dan terlambatnya kematangan fungsi seksual.

Stunting  sendiri merupakan kondisi gagal tumbuh  pada anak (pertumbuhan  tubuh dan otak ) akibat kekurangan gizi dalam waktu yang lama.  Gangguan ini ditandai dengan tinggi badan anak yang kerdil atau jauh lebih pendek dibandingkan teman seusianya.

Pantau kegiatan pembersihan

Karena itulah pencegahan stunting, tidak hanya terkait soal asupan gizi yang baik pada 1.000 hari pertama kehidupan, tetapi juga memastikan kecukupan kebutuhan air bersih.

Karena itu kata Yusup, semenjak ia dipercaya menjadi Pj Wali Kota kendari, maka langsung memerintahkan untuk melakukan pembersihan lingkungan termasuk memastikan sumber-sumber sir yang menjadi konsumsi masyarakat harus dijamin kebersihannya.(Adv)

  • Bagikan