Konawe Utara, Sibernas.id – Kepala kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), H Zainal Mustamin, meminta kepada seluruh satker lingkup Kanwil Kemenag Sultra untuk melakukan percepatan realisasi anggaran Tahun 2022.
“Sebagai bentuk tindak lanjut dari Surat Edaran Menteri Agama RI terkait Kinerja Pelaksanaan Anggaran Kementerian Agama Tahun 2022, maka saya menekankan kepada seluruh satker untuk melakukan percepatan realisasi anggaran Tahun 2022,” kata Zainal Mustamin, saat memimpin rapat pengarahan panitia di Aula Kemenag Kab. Konawe Utara, Jumat (5/3/2022).
Rapat panitia ini dilakukan jelang kegiatan Rapat Koordinasi Percepatan Realisasi Anggaran dan Percepatan Program Kementerian Agama Prov. Sulawesi Tenggara Tahun 2022 sekaligus Rapat Kerja Wilayah Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kanwil Kemenag Prov. Sultra Tahun 2022 yang dipusatkan di Bumi Oheo, Konawe Utara.
Rapat pengarahan ini diikuti oleh seluruh Pejabat Administrator lingkup Kanwil Kemenag Sultra, para Kepala Kantor Kemenag kab/kota se Sultra, ketua panitia, Wakil ketua, Sekretaris serta seluruh panitia penyelenggara baik lokal maupun panitia Kanwil Kemenag Sultra.
Kakanwil mengatakan, jika rapat koordinasi ini merupakan bentuk pengukuran keberhasilan dan evaluasi kinerja anggaran yang telah berjalan selama triwulan I atau Januari hingga Maret. Terlebih, adanya penekanan bagi setiap kepala Satker agar melakukan pelaksanaan anggaran sesuai dengan rencana kerja dan anggaran dengan target penyerapan anggaran triwulan II sampai dengan Juli 2022 senilai 75 persen.
“Karena itu kita akan melakukan langkah-langkah percepatan dan ada beberapa aktivitas satker yang tidak bisa realisasi di bulan Maret minimal 30 persen hingga 40 persen, akan kita kunci agar bisa fokus pada kegiatan prioritas hingga angka yang ditargetkan tersebut bisa tercapai dibulan Maret. Harap agar ini diseriusi betul. Tidak ada kata menunda untuk percepatan realisasi,” tegas Kakanwil.
Kakanwil kemudian menerangkan bagaimana komitmen perjanjian kerja yang sudah ditandatangani, yakni realisasi anggaran pada triwulan III namun disurat terbaru dimajukan menjadi bulan Juli. Selain itu, juga adanya pemberian penghargaan bagi satker yang mencapai target tersebut.
Kakanwil juga menyebut tujuh langkah pelaksanaan anggaran yang dipercepat. Diantaranya kesesuaian program, fokus anggaran, yang harus dilihat dari capaian realisasi. Ketiga akurasi data, keempat optimalisasi pelaksanaan anggaran dengan efisiensi pada belanja perjalanan dinas. Pembiayaan kegiatan pertemuan tanpa mengurangi target kinerja untuk memenuhi sasaran anggaran.
“Kelima mengenai akuntabilitas dan keenam soal kepatutan. Jadi, jangan sampai kita mempercepat namun melanggar. Terakhir penjadwalan, disiplin dalam melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan menghindari penumpukan. Konsisten dengan jadwal untuk mencapai target,” imbuhnya.
Kakanwil menjelaskan, sebanyak 16 persen anggaran dikelola oleh Kanwil, 60 persen ada di kab/kota, 24 persen ada di madrasah, yang mencakup belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal.
Kakanwil kemudian membeberkan capaian realisasi anggaran pada satker yang ada. Menurutnya, masih terdapat beberapa satker yang berada di bawah standar capaian minimal, sehingga perlu digenjot.
Tujuh program prioritas yang beririsan dengan Gerakan Kemenag Sultra Bersahabat dan tata kelola organisasi untuk mewujudkan visi Kemenag membentuk masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul, anggarannya menyentuh angka 26 miliar. Kedua, pengarusutamaan Moderasi Beragama dialokasikan hingga hampir 1,2 miliar.
Sementara itu, kegiatan workshop, dialog dan sebagainya yang tersebar di Sekjen, pendis dan Bimas Islam, diharapkan nantinya menghadirkan peserta dari lintas agama. Kakanwil mengatakan, jika Sultra termasuk Provinsi tercepat yang melaksanakan Orientasi Pelopor Moderasi Beragama yang dilaksanakan dalam lima angkatan sekaligus dan mendapat respon posotif dari berbagai pihak termasuk tim Pokja Kemenag Pusat untuk Moderasi Beragama.
“Dua angkatan berikutnya adalah orientasi di atas pelopor yang disebut dengan Penggerak Moderasi Beragama (PMB). Pesertanya terdiri dari para pejabat administrator dan kepala madrasah negeri dan fungsional madya. Orientasi ini rencananya akan dilaksanakan dipertengahan Maret,” sambungnya.
Kakanwil melanjutkan, hal ini dilakukan dalam rangka mewujudkan visi Kemenag Moderat dan Gerakan Kemenag Sultra Bersahabat melalui santun dan harmonis. Terakhir, transformasi digital yaitu visi cerdas dan unggul atau di Kemenag Sultra adalah gerakan Berbasis Teknologi. Jadi, pelaksanaan anggaran akan berbasis pada pencapaian visi dan beririsan dengan Kemenag Sultra Bersahabat.
“Agar menjadi perhatian, program dan kegiatan yang menjadi prioritas. Dan detailkan betul mana yang bisa dipercepat dan mana yang tidak bisa dipercepat. Lakukan apa yang bisa dilakukan,” pungkas kakanwil.