Peringati Hardiknas, Wali Kota Kendari: Momentum Terus Berinovasi di Bidang Pelayanan Pendidikan

  • Bagikan

Kendari, Sibernas.id – Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, menyampaikan bahwa pelaksanaan upacara Hardiknas tahun ini dilaksanakan secara seremonial tetapi bisa menghayati makna perjuangan para pendahulu kita Dibidang pendidikan.

“Kita berharap, pendidikan kita bisa semakin berkembang kedepan, dan pandemi covid-19 ini bisa memberikan pembelajaran, bahwa kita tidak boleh berhenti terus berinovasi, memberikan terobosan-terebosan terkait upaya kita memberikan hak pendidikan kepada anak-anak kita,” kata Sulkarnain usai upacara Hardiknas tingkat Kota Kendari yang digelar di SMPN 20 Kendari, Jumat (13/5/22).

Karena lanjut wali kota, tantangan kedepan khususnya dibidang pendidikan tentunya tidak semakin mudah, karena sudah mendapatkan contoh di pandemi covid-19 ini, harus bisa menemukan cara bagaimana anak-anak sekolah terpenuhi haknya.

“Tdak hanya mendapatkan pembelajaran, tidak hanya mendapatkan pengetahuan, bagaimana mereka secara utuh, tumbuh fisiknya, mentalnya, pengetahuannya, sekaligus punya karakter sesuai dengan nilai-nilai yang ada pada bangsa dan negara kita. Program Indonesia Bergerak, Merdeka Belajar, Harus Betul-Betul Dihayati, Anak-anak Kita Siapkan Untuk Menjawab Tantangan di Masa akan Datang,” katanya.

Peringatan Hari Pendidikan Nasional diketahui jatuh setiap tanggal 2 Mei 2022. Karena tanggal tersebut bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri 1443 H, maka peringatannya pun diundur pada, Jumat, tanggal 13 Mei 2022.

Dalam Pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan Wali Kota Kendari menyampaikanbahwa selama dua tahun ini banyak sekali tantangan yang harus dihadapi, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan kita mungkin tidak pernah membayangkan kita semua dapat mengatasinya.

“Hari ini, saudara-saudariku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan.

Di tengah hantanan ombak yang sangat besar, kita terus melautkan kapal besar bernama Merdeka Belajar, yang di tahun kenga ini telah mengarungi pulau-pulau di seluruh Indonesia.” ujar Mendikbud Ristek dalam pidatonya yang dibacakan Wali Kota Sulkarnain Kadir.

Lebih lanjut, Mendikbud Ristek menyampaikan bahwa Kurkulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran.

“Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan. Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan retleksi agar guru terus terdorong untuk belajar; supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif dan bebas dari ancaman tiga dosa besar pendidikan.” Terang Menteri Nadiem.

“Semangat yang sama juga sudah kita dengar dari para seniman dan pelaku budaya, yang sekarang mulai bangkit lagi, mulai berkarya lagi dengan lebih merdeka. Itu semua berkat kegigihan kita untuk melahirkan terobosan dana abadi kebudayaan dan kanal budaya pertama di Indonesia. Dampaknya, sekarang tidak ada lagi batasan ruang dan dukungan untuk berekspresi, untuk terus menggerakkan pemajuan kebudayaan.

Semua perubahan positif yang kita usung bersama ini tidak hanya dirasakan oleh para orang tua, guru, dan murid di Indonesia, tetapi sudah digaungkan sampai ke negara-negara lain melalui presidensi Indonesia di konferensi tingkat tinggi G20. Tahun ini kita membuktikan diri bahwa kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia. ungkap Mendikbud Ristek.

Lebih lanjut Mas Menteri berharap kepada para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia agar tidak berhenti bergerak untuk Mereka Belajar.

“Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Ke depan, masih akan ada angin yang kencang dan ombak yang jauh lebih besar, serta rintangan yang jauh lebih tinggi. Dan kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar. Selamat Hari Pendidikan Nasional.” Pungkas Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim.(ADV)

  • Bagikan