Wakatobi, sibernas.id – Sebagai upaya percepatan penurunan stunting wilayah Sultra, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sulawesi Tenggara (BKKBN Sultra) melakukan promosi kesehatan pada Gebyar Inovasi Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yang dilaksanakan di Rumah Peduli Stunting (Rumah Pesta) yang terletak di Desa Mola Utara Kabupaten Wakatobi (12/12).
Promosi kesehatan yang digelar yakni informasi mengenai bahaya, dampak, penyebab, ciri-ciri dan cara pencegahan stunting yang dijelaskan dengan pendekatan melalui program DASHAT dengan basis penanganan stunting di tingkat desa dan juga dilakukan penyuluhan kesehatan stunting kepada calon pengantin, ibu hamil, dan ibu dengan bayi berusia < 2tahun.
Dalam sambutannya, Bupati Wakatobi Haliana
mengajak seluruh stekholder untuk turut memberikan dukungan melalui aksi nyata di sektor masing-masing dalam rangka menekan angka stunting di Kabupaten Wakatobi.
“Saya harap dalam rangka penanganan stunting, dapat dilaksanakan secara sinergis, sehingga kerjasama dalam program dan kegiatan penanganan stunting dapat dilakukan semakin solid, masing-masing mampu berbagi peran dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif,” harap Haliana saat membuka secara resmi Gebyar Inovasi DASHAT.
Ditempat yang sama Kepala BKKBN Sultra, Drs. Asmar, M.Si menyatakan apresiasinya kepada kabupaten wakatobi atas inovasi rumah pesta yang berada di Desa Mola dimana didalamnya memiliki berbagai kegiatan seperti BKB, Kegiatan untuk Catin dan DASHAT.
Asmar mengatakan Desa Mola perlu diperhatikan dalam penataan pemukimannya dan lingkungannya agar lebih baik untuk menurunkan jumlah anak stunting.
Asmar menerangkan stunting masih menjadi isu nasional, selain masalah gizi, 70 persen penyebab stunting disebabkan oleh masalah sensitive yang berkaitan dengan lingkungan sanitasi dan jamban sehingga perilaku hidup sehat perlu di sampaikan pada masyarakat.
“Untuk mendapatkan SDM berkualitas, anak- anak kita harus sehat. Stunting disebabkan oleh masalah sensitive yang berkaitan dengan air bersih, lingkungan yang bersih, sanitasi dan jamban yang sehat sehingga perilaku hidup sehat perlu di sampaikan pada masyarakat,” ujarnya.
Ia menyebutkan, saat ini angka stunting Sultra masih di angka 30,2 persen sehingga perlu dimaksimalkan penurunan stunting sebanyak 7 persen dalam setahun untuk mencapai 14 % di 2024 mendatang dan persentasi angka stunting di Wakatobi yakni 26 persen sehingga perlu 4 persen penurunan stunting.
“Untuk itu, saya berharap seluruh pihak dapat bekerja sama secara komperhensif termasuk para Kepala Desa juga dapat membantu penurunan stunting,”harapnya.
Dalam kegiatan tersebut, disuguhkan berbagai makanan olahan oleh tim DASHAT, olahan tersebut merupakan makanan sehat dan memiliki nilai gizi seimbang, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi warga yang mencicipi langsung, bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, bisa memanfaatkan bahan makanan harian yang murah dan tersedia di lingkungan sekitar. Kegiatan ditutup dengan makan bersama Catin, Bumil dan Baduta.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Bupati Wakatobi, Wakil Bupati Wakatobi, Kepala BKKBN di Wakili oleh Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Tim RS KRI dr. Suharso TNI AL, Ketua TP PKK Kab. Wakatobi, Kepala OPD KB Kab. Wakatobi, Para Kepala. OPD Se Kab. Wakatobi, Camat Kec. Wangi-Wangi Selatan, Para Kepala Desa Wangi-wangi Selatan, TP PKK Wangi-wangi Selatan dan Kader KB Wangi-wangi Selatan.