Pemkot Kendari Minta Warga Galakkan Tanam Cabai dan Tomat di Lahan Kosong

  • Bagikan
Pj Wali Kota Kendari, Muh Yusup, bersama Kadis Pertanian Kendari, Sahuriyanto, saat penanaman cabai dan tomat di lahan kosong beberapa waktu lalu di SMP 2 Kendari

Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada warga setempat untuk mendukung dan menggalakkan program tanam cabai dan tomal di lahan kosong.

Pj Wali Kota Kendari Muhammad Yusup mengakui, cabai dan tomat merupakan dua komoditi pertanian yang terus menjadi penyumbang terhadap tingginya laju inflasi di Kota Kendari. Terlebih pada periode tertentu seperti pada hari besar keagamaan nasional, Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru.

“Untuk mengendalikan atau menekan laju inflasi salah satunya adalah melalui peningkatan pasokan komoditi cabai dan tomat ke pasar secara berkesinambungan. Yakni meningkatkan produktivitas dengan perluasan areal tanam dan intensifikasi serta kita galakkan penanaman tidak hanya ditingkat kelompok tani saja namun akan dilakukan juga di sekolah-sekolah, puskesmas dan lahan-lahan kosong di pekarangan rumah masyarakat,” kata Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, di Kendari, Rabu (27/3/24).

Selain itu, kondisi musim dan hama penyakit juga dapat menurunkan produksi yang menyebabkan suplai di pasar menurun sehingga berdampak pada tingginya harga komoditi pertanian ini.

“Inflasi akibat meningkatnya harga cabai dan tomat ini memberi dampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga, maupun usaha kuliner yang ada dan lebih luas mempengaruhi pertumbuhan ekonomi regional maupun nasional. Kenaikan harga beberapa komoditas penyumbang inflasi khususnya cabai dan tomat diprediksi akan terus naik jika suplai dari petani tidak segera tertangani,” kata Muh Yusup yang juga merupakan Kepala BPBD Sulawesi Tenggara ini.

Selain itu juga, diselenggarakan gerakan pangan murah yang bekerjasama dengan Dinas Ketahanan Pangan Kota Kendari dengan melibatkan berbagai pihak guna menekan laju inflasi khususnya komoditas pertanian.

Pj Wali Kota Kendari juga berharap, kolaborasi yang telah dilakukan bersama Forkopimda dan distributor dapat terus berlanjut dan menjadi upaya bersama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk diketahui, gerakan tanam cabai dan tomat kolaborasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari bersama Dinas Pertanian Kota Kendari ini telah dicanangkan oleh Pj Wali Kota Kendari, Muh Yusup, dengan cata melaksanakan penanaman cabai dan tomat di lingkungan SMPN 2 Kendari, di Kecamatan Kendari Barat, Selasa (16/1/24) lalu.

Saat itu telah dibagikan tanaman cabai dan tomat untuk ditanam, kepada kurang lebih 126 SD, 42 SMP, 65 kelurahan, 11 kecamatan dan 15 puskesmas dimana masing-masing menanam 100 pohon cabai.

Sementara itiu, Kepala Dinas Pertanian kendari, Sahuriyanto, mengatakan gerakan menanam cabai dan tomat juga telah dilakukan bersama siswa siswi SMA/SMK di Kota Kendari dengan cara melibatkan para penyuluh pertanian wilayah kerja BPP kecamatan masing-masing untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada siswa SMA/SMK atau sekolah mulai dari penyiapan lahan dan akan terus dilanjutkan sampai panen.

Sahuriyanto berharap, kegiatan ini dapat mendorong siswa untuk memiliki keterampilan bercocok tanam serta juga untuk menggerakkan siswa di sekolah dalam rangka membantu mengatasi inflasi pada sektor kebutuhan pangan.

Penanaman cabai Oleh Sekdis Pertanian Kendari, Asriati Lio bersama SMA Kartika Kendari beberapa waktu lalu

“Langkah ini merupakan wujud hadirnya para pelajar dalam upaya membantu menekan angka inflasi,” katanya.

Ia yakin, keterlibatan sekolah dalam hal ketahanan pangan dengan menafaatkan pekarangan untuk menanami tanaman hortikultura, maka bisa berkontribusi terhadap pengendalian inflasi daerah.

Salah satu komoditas yang kerap menjadi pemicu naiknya inflasi kata dia adalah cabai, sehingga langkah penanaman cabai yang dilakukan siswa SMA tersebut sangat tepat dalam upaya mengendalikan inflasi.

Karena gerakan ketahanan pangan siswa ini dilakukan disemua SMA dan SMK. Yang terpenting lagi bahwa gerakan ini bisa menumbuhkan jiwa tani kepada siswa yang bisa menjadi cikal bakal lahirnya petani milenial,” katanya.(Adv)

  • Bagikan