Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM meminta pelaku UMKM untuk memaksimalkan layanan pembayaran digital termasuk lewat QRIS, pada setiap transaksi yang dilakukan, untuk perkembangan usaha mereka.
Kepala Dinas Pedagangan Koperasi dan UKM Kendari, Aldakesutan Lapae, Selasa (17/9/24), di Kendari, mengatakan layanan transaksi digital terutama QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard yang diluncurkan oleh perbankan, sejatinya memudahkan UMKM itu sendiri, utamanya dalam pencatatan transaksi.
Dengan tercatatnya tiap transaksi yang dilakukan, barang tentu kinerja UMKM akan terlihat, dan efeknya peluang industri yang berasal dari kerakyatan tersebut untuk mengakses pinjaman dari sektor keuangan semakin besar.
Sebab kata dia, data transaksi yang baik akan turut menjadi salah satu tolak ukur perbankan dalam memberikan pinjaman.
“Karena itu kami berharap layanan pembayaran digital, termasuk QRIS dioptimalkan dalam setiap transaksi UMKM. Karena otomatis activity-nya bisa di-record oleh bank sehingga untuk mengajukan kredit akan lebih mudah,” ujar Aldakesutan.
Ia mengatakan, layanan pembayaran termasuk QRIS sangat membantu UMKM, seiring pesatnya pertumbuhan dunia digital seperti saat ini.
Kemudahan pembayaran melalui QRIS, kata dia, dapat memperbesar potensi belanja konsumen karena dimudahkan, tidak harus lagi membawa uang tunai.
Transaksi digital atau cashless ini, lanjut dia, menguntungkan bagi UMKM, lantaran potensi produknya laku jauh lebih besar.
“Karenanya mulai tahun ini kita sudah mewajibkan UMKM menggunakan QRIS, untuk memudahkan pelanggan dan UMKM sendiri,” katanya.
Untuk itu, pihaknya secara rutin melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM untuk memanfaatkan telepon pintar (smart phone) sebagai ladang usaha bukan hanya sebatas untuk berkomunikasi atau mencari hiburan, karena pihaknya meyakini rata-rata pelaku UMKM sudah menggunakan telepon pintar.
Pemkot kendari juga terus mendorong digitalisasi pemasaran sebagai adaptasi perkembangan teknologi untuk memperluas jaringan pemasaran seperti melakukan pemasaran serta promosi di marketplace, media sosial, pasar daring, dan berbagai aplikasi terkait lainnya.
“Pembinaan yang kami lalukan untuk memotivasi pelaku UMKM di desa agar pemasarannya bisa semakin luas serta meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan mengikuti tren kebiasaan masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kendari, La Ode Lawama, juga mendukung upaya pemkot yang mendorong para pelaku UMKM memaksimalkan Sistem Digital dalam mengembangkan usaha.
“Digitalisasi pemasaran berperan penting dalam membantu percepatan pertumbuhan ekonomi para pelaku UMKM. Dengan memanfaatkan teknologi digital, dalam pemasaran produk UMKM bisa semakin luas dan lebih dikenal, karena siapapun bisa mengakses tanpa mengenal batas daerah bahkan negara,” katanya.
Harus diakui kata dia, bahwa kebanyakan pelaku UMKM masih mengandalkan cara tatap muka atau non-daring serta dari mulut ke mulut dalam memasarkan atau mempromosikan setiap produknya, sehingga sulit dikenal dan pemasarannya tidak luas.
Sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, ia juga memberikan dorongan kepada para pelaku usaha untuk lebih kreatif dalam memasarkan produk-produk mereka. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis di kota Kendari.
Ia menekankan bahwa era digital saat ini menuntut para pelaku usaha untuk terus berinovasi dalam hal pemasaran, terutama pemasaran produk yang tidak hanya dengan metode offline.
“Saat ini persaingan semakin ketat, kreativitas dan inovasi menjadi kunci utama dalam menarik minat konsumen dan memperluas pangsa pasar,” pungkas Lawama.(adv)