Kendari, sibernas.id – Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2024, berlangsung l di Aula Kanwil Kemenag Sultra, Rabu (6/3).
Rakerwil mengusung Tema Optimalisasi Potensi Dharma Wanita Persatuan Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara dalam mencapai kinerja yang berkualitas, dihadiri pengurus dan anggota DWP Kementerian Agama se-Sultra.
H. Muhamad Saleh selaku Penasehat DWP Kanwil Kemenag Sultra dalam arahan mengungkapkan bahwa suatu organisasi, termasuk Dharma Wanita Persatuan, dapat dikatakan dinamis jika memiliki program kerja yang bisa diimplementasikan dan memberikan sumbangsih bagi masyarakat disekitarnya.
Dharma Wanita Persatuan diharapkan dapat mensinkronkan program, dengan Tujuh Program Outlook Kementerian Agama yang diwujudkan melalui program-program Kementerian Agama Provinsi Sultra.
Dia juga sangat mengapresiasi atas kinerja DWP yang bergerak cepat terkait penanganan masalah stunting, dengan mengukuhkan bunda asuh anak stunting di Kemenag 17 Kabupaten/Kota.
“Program penanganan stunting merupakan program nasional, saya mengucapkan terima kasih atas kinerjanya dan pada tahun ini saya meminta kepada DWP untuk kita bersinergi terhadap penanggulangan kemiskinan ekstrim di tujuh belas kabupaten/kota,”ujarnya.
Sebelum mengakhiri sambutan dan arahannya, H. Muhamad Saleh berpesan kepada Pengurus dan anggota DWP agar terus bersinergi dan berkolaborasi karena Kementerian Agama adalah milik kita bersama.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua DWP Kemenag Sultra, Ny. Nurna Saleh menghimbau agar anggota DWP dan kaum perempuan pada umumnya harus mempunyai potensi diri untuk meningkatkan capaian kerja, DWP hadir untuk meningkatkan kualitas perempuan, ini menjadi mutlak untuk kita lakukan dengan berbagai program.
“Tujuan organisasi kita adalah untuk meningkatkan kualitas perempuan baik pengurus, anggota maupun masyarakat luas,”ujarnya.
Diakhir sambutannya Ketua DWP mengharapkan agar Dharma Wanita Persatuan Kemenag Sultra dapat menjadi perempuan- perempuan berkualitas, mana bukan hanya menjadi objek pembangunan tapi juga subjek dan penentu arah Pembangunan Indonesia, Menuju Indonesia Emas Tahun 2045.