Menko Pangan: Pemerintah Berencana Impor Gandum untuk Pakan Ternak

  • Bagikan

Jakarta, Sibernas.id – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyebutkan pemerintah berencana melakukan impor gandum untuk pakan ternak agar tidak mengganggu produksi dalam negeri.

Zulkifli mengatakan, tahun ini produksi jagung diprediksi akan tinggi. Oleh karenanya, pemerintah memutuskan untuk tidak lagi melakukan impor jagung, termasuk untuk pakan.

Namun demikian, dalam rapat terbatas bersama kementerian dan lembaga terkait lainnya, diputuskan untuk mengganti impor jagung dengan gandum, bila kebutuhan pakan tidak mencukupi.

“Semangat petani menanam jagung luar biasa, kita tidak ingin semangat itu luntur gara-gara kita impor bahan-bahan yang mengganggu produksi jagung. Oleh karena itu, nanti ada pengganti jagung untuk pakan itu, ada gandum. Gandum untuk pakan itu harganya murah,” ujar Zulkifli di Jakarta, Senin.

Zulkifli menegaskan, impor gandum tersebut khusus untuk pakan ternak, bukan gandum secara keseluruhan. Namun, keputusan impor ini harus diskusikan kembali dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas).

“Impor harus diputuskan dalam rakortas, karena kalau itu banjir, nanti jagungnya kan nggak terserap oleh pabrik-pabrik, karena sudah diganti oleh gandum ternak. Nanti sama harganya anjlok lagi, petani jadi sulit lagi. Jadi itu perlu dirakortaskan,” katanya.

Sebelumnya, Zulkifli menyebut bahwa produksi jagung untuk dalam negeri ditargetkan mampu mencapai 16,68 juta ton. Sedangkan kebutuhan jagung dalam negeri sekitar 13 juta ton.

Oleh karena itu, pemerintah telah memutuskan untuk tidak lagi mengimpor jagung untuk pakan ternak.

Tak hanya jagung, Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan jajaran menterinya untuk menyetop impor beras, garam dan gula konsumsi pada 2025.

  • Bagikan