Ketua PKK Kendari Santuni Bayi Penderita Stenosis Pilorus Untuk Berobat Ke Makassar

  • Bagikan
Bayi
Adnan, seorang bayi berusia satu tahun sembilan bulan penderita Stenosis Pilorus tersebut merupakan buah hati pasangan Faizal Razak dan Ismawati warga Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli

Kendari, Sibernas.id – Ketua Tim Penggerak PKK Kendari, Hj Sri Lestari Sulkarnain kembali memberikan bantuan atau santunan kepada seorang bayi Adnan (1,9) penderita Stenosis Pilorus untuk kembali berobat lanjut di Rumah Sakit Dr Wahidin Makassar.

“Kondisi anak ini sangat memprihatinkan, harus mendapat perawatan intensif. Sekecil apa pun kita harus berbuat.untuk membantu keluarga anak ini agar segera di bawa ke Makassar berobat,” kata Sri Lestari, di Kendari, Jumat.

Ia mengaku, beberapa kelompok warga juga sudah tergugah hatinya yang berpartisipasi mengumpulkan dana atau donasi untuk biaya berobat anak tersebut.

“Saya sangat bahagia, bersyukur dan mengapresiasi partisipasi masyarakat sudah terbentuk dengan baik. Semoga apa yang kita berikan ini bisa betul-betul bernilai ibadah, kemudian bisa membawa manfaat untuk kedua orang tua dan keluarga. Kami berharap kesembuhan dari ananda Adnan bisa menjadi hajat terbaik kami semua dikabulkan oleh Allah SWT sehingga ananda bisa beraktifitas dengan normal lagi,” tutur Sri Lestari.

Adnan, seorang bayi berusia satu tahun sembilan bulan penderita Stenosis Pilorus tersebut merupakan buah hati pasangan Faizal Razak dan Ismawati warga Kelurahan Lapulu Kecamatan Abeli.

Sebagaimana informasi bahwa ananda Adnan mengidap penyakit Stenosis Pilorus yang merupakan kondisi abnormal pada bayi yang menghalangi makanan.

Sehingga, makanan tidak bisa memasuki usus halus karena adanya penebalan otot pilorus. Kondisi tersebut dapat menyebabkan muntah, dehidrasi dan kehilangan berat badan.

Pada bayi Adnan sendiri, penyakit ini telah didiagnosis lima bulan yang lalu dan menyebabkan bayi Adnan selalu muntah hitam dan BAB hitam yang di akibatkan oleh pendarahan di pencernaan, sehingga harus melakukan operasi pengikisan otot lambung di RS Wahidin Makassar pada November 2020 lalu dengan bantuan dana yang dikumpulkan oleh warga di sekitar tempat tinggal keluarga ini.

Tidak sampai di situ, pasca operasi ia mengalami penurunan kondisi yang menyebabkan ia kembali mengalami gejala yang sama sebelum operasi.

Oleh karena itu, bayi Adnan diharuskan kembali melakukan pemeriksaan lebih lanjut di RS Wahidin Makassar, namun sekali lagi keluarga ini terhimpit masalah biaya.

“Trimakasih kepada semua pihak yang juga turut memberikan bantuan berupa santunan kepada ananda Adnan. Sehingga hari ini Jumat, didampingi orang tuanya kembali ke Kota Makassar untuk melakukan pemeriksaan di RS Wahidin Makassar,” pungkas Sri Lestari.

  • Bagikan