Kendari, sibernas.id – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), H. Muhamad Saleh, menghadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1446 H / 2025 M, berlangsung di Aula Kanwil Kemenag Sultra, Kamis (30/1/2025).
Hadir, Pejabat Administrator Kanwil Kemenag Sultra dan Ketua DWP Kanwil Kemenag Sultra, Kepala Kantor Kemenag Kota Kendari, Kepala LPP RRI Kendari, Kasatgas Densus 88 AT Sultra, Ketua Umum MUI Sultra, Ketua PWNU Sultra, Banom NU Sultra, Pimpinan Wilayah Aisiyah Sultra, Ketua Pengajian Al Hidayah Sultra, Ketua FKUB Sultra, Pimpinan Baznas Sultra, Ketua FKPT Sultra, Ketua BKMT Sultra, Ormas Al Washliyah Sultra, Ketua Umum MUI Kota Kendari, Pimpinan Baznas Kota Kendari, Ketua LPTQ Kota Kendari, Ketua FKUB Kota Kendari, ASN pada Kanwil Kemenag Sultra dan Kantor Kemenag Kota Kendari serta Kepala Madrasah, Kepala KUA dan Penyuluh Agama Islam se Kota Kendari secara daring dan luring.
Kakanwil Kemenag Sultra Muhamad Saleh mengatakan, Isra Mi’raj adalah peristiwa monumental yang membawa pesan mendalam bagi umat manusia, salah satunya adalah Sholat.
“Pesan terpenting dari peringatan Isra Mi’raj adalah menegakkan Sholat. Alhamdulillah kita di Kanwil Kemenag Sultra sudah membiasakan untuk menunaikan Sholat berjamaah di Masjid Amal Bhakti. Setiap Azan berkumandang dan menghentikan sejenak seluruh aktivitas untuk menunaikan Sholat,” ungkap Saleh.
Saleh menerangkan, Sholat adalah tiang agama dan fondasi spiritualitas. Sholat mengajarkan kedisiplinan, ketundukan dan hubungan yang erat dengan Sang Pencipta.
“Sholat mengajarkan tentang pentingnya keseimbangan antara hubungan dengan Allah SWT dan hubungan dengan sesama manusia,” tambah Saleh.
Isra’ Mi’raj, kata Saleh, menjadi perjalanan suci bersejarah sekaligus titik balik kebangkitan dakwah Rasulullah SAW. Sebagai fondasi spiritual, Sholat menguatkan nilai-nilai keadilan, kedamaian dan kesejahteraan serta membawa manfaat bagi semua.
“Sholat mengajarkan kita bahwa kesalehan individual harus berdampak pada kesalehan sosial yang menjadi pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan bermartabat,” sambungnya.
Kakanwil berharap, peringatan Isra Mi’raj menjadi inspirasi bagi umat untuk terus memperkuat iman, memperbaiki amal dan membangun masa depan bangsa yang lebih baik.
“Mari jadikan peringatan Isra Mi’raj ini sebagai inspirasi untuk menjadi manusia yang lebih baik dengan senantiasa meneladani Rasulullah SAW. Jadikan spiritualitas sebagai landasan, Sholat sebagai pilar, mari hadirkan peradaban yang penuh rahmat dan keberkahan,” pungkasnya.
Sementara itu, dalam hikmah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang dibawakan oleh KH. Abdul Gaffar, dikatakan bahwa pelajaran yang bisa dipetik dari peringatan Isra Mi’raj adalah bahwa setiap orang harus punya spiritual dan pengabdian.
“Kita mengakui bahwa manusia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Kuasa Allah SWT. Maka kita harus memiliki spiritual dan pengabdian yang tinggi, menyadari bahwa kita hanya diperjalankan oleh Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Abdul Gaffar menjelaskan, makna lain yang bisa diambil dari peringatan Isra Mi’raj adalah menanamkan keyakinan bahwa dalam kehidupan ini pasti ada ujian. Untuk mendapatkan nikmat yang lebih besar, maka seseorang harus menghadapi ujian dengan kesabaran.
Selanjutnya makna lain yang bisa diambil adalah keharmonisan dan kebersamaan. Dalam peristiwa Isra Mi’raj terdapat perintah Sholat. Sholat berjamaah mengajarkan kebersamaan yang hakiki, tidak ada sekat dan perbedaan.
“Mudah-mudahan peringatan Isra Mi’raj bukan hanya seremonial belaka tapi kita dapat mengamil hikmah yang tersirat didalamnya,” tandasnya.
Dikesempatan yang sama Ketua Tanfidziah PWNU Sultra, KH. Muslim mengatakan, bahwa peringatan Isra Mi’raj adalah untuk nemperkuat dan memperdalam ilmu tentang Isra dan Mi’raj.
“Semakin kita memikirkan, merenungkan, nengevaluasi dan meneliti peristiwa-peristiwa yang luar biasa, maka akan semakin muncul keyakinan kita bahwa ternyata Allah SWT menciptakan sesuatu tidak ada cacatnya,” tegasnya.
Menurutnya, memperingati peristiwa Isra dan Mi’raj ini adalah upgrading day, penyemangat kembali dan merangsang semangat untuk bagaimana beribadah dan memperingati syiar besar Islam.
“Mari implementasikan nilai-nilai religius yang terkandung dalam peristiwa besar Isra Mi’raj dalam kehidupan kita sehari-hari,” pesannya.