Kendari, Sibernas.id – Selaku salah satu orang tua asuh stunting, Kepala Dinas Pertanian Kota Kendari, Sahuriyanto Meronda, berkesempatan mengunjungi Keluarga Asuh yakni seorang ibu hamil bertempat di Kelurahan Talia Kecamatan Abeli Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (2/04/24).
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya memberikan suplemen makanan tambahan kepada warga asuhan yang masuk kategori rawan stunting seperti beras, telur dan asupan lainnya.
Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pertanian kata Sahuriyanto, terus berupaya berkontribusi dalam melakukan percepatan penurunan prevalensi stunting di Kota Kendari dengan cara terlibat senagai orangg tua asuh stunting.
“Hari ini, saya berkesempatan hadir mengunjungi Keluarga Asuh yang sedang hamil, dan akan kami senantiasa kunjungi hinbgga melahirkan dan proses perkembangan bayinya sampai 100 hari peetama kehidupan,” katanya.
Ia juga mengingatkan kepada ibu hamil yang merupakan asuhann Dinas pertanian tersebut agar rajin ke Posyandu untuk memeriksakan diri, kemudian setelah 1 bulan akan dilakukan pengukuran.
Perlu diketahui, orang tua asuh di Kota Kendari sekiranya berjumlah kurang lebih 250 orang, yang anggotanya merupakan pejabat pemerintah Kota Kendari, pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Baznas dan stakeholder terkait lainya, termasuk Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
Untuk diketahui, dalam upaya mewujudkan Indonesia emas tahun 2045, Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun 2024 ini masih akan terus melakukan intervensi menurunkan angka stunting ini masih akan terus berupaya menurunkan angka stunting.
“Intervensi yang kami lakukan untuk menurunkan angka stunting dengan melanjutkan sejumlah program – program yang telah ada, sehingga data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) sebesar 19,5 persen di tahun 2023 berdasarkan SSGI tetap terus menurun sehingga bisa berada dibawah rata – rata nasional,” kata Pj Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup, di Kendari.
“Jadi saya mau angka stunting kita ini kalau perlu zero, jadi saya minta ini terus kita galakan dalam rangka memerangi stunting ini, selain itu gerakkan orang tua asuh stunting harus tetap dilaksanakan, dan terus dilakukan pemantauan terhadap pengembangnya serta langkah – langkah pemberian nutrisi dan upaya peningkatan sanitasi pada kawasan lokus stunting di kota Kendari,” kata Muhammad Yusup.
Menurut Muhammad Yusup selain berupaya menurunkan angka stunting, pihaknya juga akan fokus pada penanganan kemiskinan ekstrem yang berjumlah 421 jiwa, 83 Kepala keluarga (KK) dengan memfasilitasi bantuan sosial rumah layak huni, serta program – program peningkatan kapasitas masyarakat miskin usia produktif.
“Jadi ini tentunya menjadi tanggung jawab dinas sosial, perumahan dan dinas tenaga kerja dan perindustrian serta kita semua, dan saya mau juga kedepannya bagaimana kemiskinan ekstrem ini tidak terjadi di kota Kendari,” harapnya.
Lebih lanjut Pj.Wali Kota Kendari Muhammad Yusup mengakui Sultra merupakan daerah kaya dengan akan sumber daya alam, namun mengapa kemiskinan ekstrem begitu tinggi dan hal ini tidak sebanding dengan kondisi alamnya yang seharusnya linear.
“Artinya semakin banyak sumber daya alam kita maka masyarakat juga akan sejahtera, namun saat ini berbanding terbalik, saya kita ini menjadi tugas kita semua dalam rangka bagaimana menekan atau menghilangkan yang namanya kemiskinan ekstrem yang terjadi di Sultra dan kota Kendari pada khususnya,” pungkasnya.(adv)