Hari Kontrasepsi Sedunia/World Contraception Day (WCD)

  • Bagikan
Nurnianah
Dra Nurnianah

Oleh Dra Nurnianah

Hari Kontrasepsi Sedunia atau World Contraception Day (WCD). WCD diadakan setiap tahun pada tanggal 26 September. Kampanye global yang dilakukan setiap tahun di dunia dengan visi di mana setiap kehamilan merupakan kehamilan yang direncanakan.

WCD diluncurkan pada tahun 2017 dengan misi untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kontrasepsi dan memberikan informasi kepada masyarakat agar dapat memahami dan membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan reproduksinya. Untuk mencapai tujuan ini, enam belas mitra internasional telah membentuk koalisi WCD yang terdiri dari LSM, organisasi pemerintah serta asosiasi ilmiah dan medis dan didukung oleh Bayer. Mitra tersebut adalah:

• Asia Pacific Council on Contraception (APCOC)
• Centro Latinamericano Salud y Mujer (CELSAM)
• DSW (Deutsche Stiftung Weltbevoelkerung)
• EngenderHealth (EH)
• European Society of Contraception and Reproductive Health (ESC)
• Family Planning 2020 (FP2020)
• International Federation of Pediatric and Adolescent Gynecology (FIGIJ)
• International Planned Parenthood Federation (IPPF)
• Marie Stopes International (MSI)
• Pathfinder International
• Population Council
• Population Services International (PSI)
• The United States Agency for International Development (USAID)
• United Nations Population Fund (UNFPA)
• Women Deliver (WD).

Badan Pusat Statistik memperkirakan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2020 mencapai 271 juta jiwa dan proporsi terbesar adalah generasi milenial (usia 20 – 40 tahun) sebanyak 34% dari total prediksi jumlah penduduk atau sekitar 83 juta jiwa.

Sesuai dengan karateristiknya, generasi milenial memiliki karakter unik ditandai dengan peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan teknologi digital2.Untuk itu, Bayer Indonesia dalam perayaan WCD tahun ini mengadakan edukasi kepada para ibu milenial di Jakarta untuk meningkatkan pengetahuan mereka terkait kesehatan reproduksi dan pentingnya kontrasepsi dalam perencanaan keluarga sehingga mereka mempunyai kekuatan untuk memilih atau Power of Options.

Menurut Data Badan Kesehatan Dunia tercatat 214 juta perempuan usia subur di negara berkembang tidak menggunakan metode kontrasepsi modern. Perencanaan keluarga memungkinkan pasangan suami isteri untuk menentukan jumlah anak yang diinginkan dan menentukan jarak kehamilan. Di Indonesia saat ini penggunaan pil kontrasepsi menjadi pilihan terbesar ke-dua (21,2%) setelah suntik (50,8%). Perencanaan keluarga juga dapat meningkatkan ekonomi seorang perempuan.

Dalam sebuah penelitian yang dilakuan oleh seorang ekonom, Amalia Miller beberapa tahun yang lalu membuktikan bahwa jika seorang perempuan menikah berusia 20 tahun dapat menunda menjadi ibu selama satu tahun, maka penghasilan seumur hidupnya akan meningkat sebesar 10%, karena ia dapat menyelesaikan pendidikannya dan melanjutkan karirnya sebelum memiliki anak.

Peranan besar dari BBKBN dalam memperingati WCD dan sebagai salah satu instansi pemerintah yang bergerak di bidang kesehatan, BKKBN juga mendukung satuan tugas COVID-19 nasional dalam memerangi penyebaran virus corona melalui kerja sama dengan lembaga swadaya masyarakat. BKKBN telah mengembangkan strategi komunikasi yang telah dilakukan oleh petugas lapangan keluarga berencana (PLKB).

Inisiatif kependudukan BKKBN menjadi penting mengingat masyarakat memiliki hak untuk mendapatkan akses KB bahkan di tengah pandemi, karena kontrasepsi merupakan kebutuhan dasar. Dimana populasi dunia diperkirakan meningkat 2 miliar orang dalam 30 tahun ke depan, dari 7,7 miliar pada 2019 menjadi 9,7 miliar pada 2050. Sembilan negara, termasuk Indonesia, diperkirakan akan mencapai lebih dari setengah proyeksi pertumbuhan
antara saat ini hingga tahun 2050.

(Penulis adalah ASN Lingkup BKKBN Perwakilan Sultra dengan jabatan fungsional/TMT adalah Penyuluh Keluarga Berencana Ahli Muda)

  • Bagikan