Hadir Di Bombana, BKKBN Sultra Sosialisasi ProPN dan Tagging Stunting

  • Bagikan

Bombana, Sibernas.id – Dalam rangka mendukung Program Prioritas Nasional (ProPN) dan Tagging Stunting, Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar sosialisasi dengan menyasar kader Tri Bina, UPPKA dan kelompok Remaja sebagai upaya percepatan penurunan stunting, Di Aula Kantor Bupati Bombana, Selasa (20/6/23).

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, Asmar, saat menyampaikan sambutan menyatakan pentingnya memahami program 1000 hari pertama kehidupan (HPK), karena di masa inilah kualitas sumber daya manusia mulai di cetak.

“1000 HPK dimulai sejak konsepsi 270 hari di kandungan dan dilanjutkan dengan 730 hari setelah lahir (usia 2 tahun). Kekurangan asupan nutrisi pada periode ini dapat menyebabkan stunting pada anak. Stunting secara fisik dan kognitifnya rendah. Sehingga produktifitasnya kurang dan kualitas manusianya rendah. Oleh karena itu kedepan menjadi tidak kompetitif,” terangnya.

Selain itu kata dia, setidaknya ada beberapa faktor lain yang menyebabkan stunting pada anak, yaitu kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.

“Kemudian terbatasnya akses pelayanan kesehatan, termasuk layanan kehamilan dan setelah melahirkan serta kurangnya akses air bersih dan sanitasi jadi faktor penyebab stunting terjadi.

Menurut dia, selain sebagai upaya percepatan penurunan stunting, melalui Pro-PN tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga melalui orientasi pemberdayaan ekonomi keluarga serta dapat meningkatkan kesertaan Ber-KB.

“Tim Kerja KSPK juga melakukan sosialisasi mengenai 7 dimensi lansia tangguh yang bertujuan agar seluruh keluarga nantinya memiliki bekal pengetahuan yang cukup untuk menyiapkan lansianya menjadi lansia tangguh serta juga mendapat pengetahuan yang mendalam mengenai Perawatan Jangka Panjang bagi Lansia,” pungkas Asmar.

Ia menambahkan, BKKBN Sultra melalui Tim Kerja Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga intens melakukan beberapa kegiatan seperti internalisasi pengasuhan balita, Fasilitasi dan pendampingan pelaksanaan edukasi PKBR remaja dan BKR, Orientasi pemberdayaan ekonomi keluarga dan Pengembangan model kemitraan, permodalan, pemasaran/pilot projek PEK peduli stunting yang secara berkesinambungan berujung pada upaya percepatan penurunan stunting.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Bombana, Man Arfa, saat membuka kegiatan itu menjelaskan bahwa dalam ProPN tersebut meliputi promosi dan KIE pengasuhan 1000 HPK, pendampingan perawatan jangka panjang bagi lansia, penyiapan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta pembinaan pemberdayaan ekonomi keluarga.

“Oleh karena itu sosialisasi yang dilakukan hari ini merupakan upaya mendukung pencapaian program tersebut,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bagi para pengelola Pro PN 1000 HPK di lokasi stunting untuk melaksanakan kegiatan pengasuhan 1000 HPK bagi para ibu hamil dan keluarga yang memiliki baduta, meningkatkan kemampuan bagi para pengelola PIK Remaja untuk mengomplementasikan materi dan media Kie Pro PN di lokasi.

  • Bagikan