Ekspor Tepung Rumput Laut Asal Bombana ke China Terkendala Izin

  • Bagikan
Rumput Laut
Atok tepung rumput laut milik PT INRI yang belum bisa ekspor karena terkendala izin

Bombana, Sibernas.id – Stok produksi tepung rumput laut milik PT Inti Nusa Raya Indonesia (INRI) yang berdomisi Kabupaten Bombana, Sulawesi tenggara (Sultra) mencapai 70 ton yang rencananya akan di ekspor ke negara tujuan China.

“Saat ini kami memiliki 70 ton tepung rumput laut dalam bentuk Alkali Treated Spinasum Chips (ATSC) tertampung di dalam gudang akibat tidak bisa melakukan ekspor karena terkendala izin,” kata Direktur PT Inti Nusa Raya Indonesia (INRI), George Hutama Riswantyo, Jumat.

Ia mengaku, sudah hampir tiga tahun di ajukan ke pemerintah pusat untuk mendapatkan izin ekspor atau register number namun hingga saat pihaknya belum mendapatkannya.

“Kondisi masa Pandemi COVID-19 menjadi salah satu alasan sehingga izin itu belum juga keluar. Sementara negera tujuan ekspor itu ke China,” katanya.

Menurut dia, tidak adanya izin ekspor membuat pihaknya tidak hanya bisa mengirim produk tepung rumput laut, bahkan mengirim sampel pun juga tidak bisa dilakukan.

Dengan alasan itu lah kata dia, sehingga untuk untuk sementara pihaknya harus menurunkan kapasitas produksi dan sudah dipastikan akan menyerap modal meski telah di bantu pihak ketiga namun sudah dipastikan tidak akan berlangsung lama.

“Meskipun market tepung rumput laut saat ini di Indonesia cukup besar. Tetapi kami terpaksa kurangi produksi, karena target utama produksi kami adalah untuk ekspor,” katanya.

Meskpun kran ekspor belum bisa dilakukan karena kendala izin, PT INRI masih terus melakukan produksi dengan menyerap hasil budi daya rumput laut dari para petani, tidak hanya di Bombana tetapi dari beberapa kabupaten lain di Sultra.

Tetapi yang menjadi kendala lain saat ini katanya, adalah kualitas rumput laut yang ada saat ini masih dibawah standar dan pihaknya kesulitan untuk mendapatkan kualitas yang bisa di olah atau di produksi masuk dilevel ekspor.

 

  • Bagikan