DLHK Kendari Kembangkan Kembali Bank Sampah Yang Mati Suri

  • Bagikan
Bank Sampah AlFaizin merupakan salah satu bank sampah yang aktif di Kecamatan Puuwatu Kota Kendari

Kendari, Sibernas.id – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLGK) Kota Kendari, siap mengembankan kembali sejumlah Bank Sampah yang yang ada disejulah kelurahan dan kondisinya saat ini mati suri.

Dalam catatan DLHK terdapat 19 Bank Sampah di Kota Kendari, tetapi dari jumlah itu lebih banyak yang mati suri, sehingga itulah yang bakal dikembangkan kembali agar bisa memberikan manfaat bagi pebngelolannya dan bagi penanganan sampah di kota Kendari.

“Sempat terdaftar 19 bank sampah, tetapi banyak mati suri, dan itulah yang akan dihidupkan lagi, yang masih aktid seperti di Kelruahan Talia, Watuwatu, Puuwatu, Tondonggeu, Bungkutoko, dan Petoaha,” kata Kepala DLHK Kendari, Nismawati, Rabu (26/7/23).

Dijelaskan, bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Setelah itu, hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat Pengepul sampah. Sebagai gambaran, Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan.

Kadis LHK Kendari, Nismawati

Dijelaskan, asal muasal berdirinya bank sampah karena adanya keprihatinan masyarakat akan lingkungan hidup yang semakin lama semakin dipenuhi dengan sampah baik organik maupun anorganik. Sampah yang semakin banyak tentu akan menimbulkan banyak masalah, sehingga memerlukan pengolahan seperti membuat sampah menjadi bahan yang berguna. Alhasil, dengan adanya pengelolaan sampah dengan sistem bank sampah ini diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menangani sampah dan meningkatkan ekonomi masyarakat.

Tujuan utama pembentukan bank sampah adalah untuk membantu menangani pengolahan sampah sehingga seiring berjalannya waktu juga menyadarkan masyarakat akan lingkungan yang sehat, rapi, dan bersih. Bank sampah juga didirikan untuk mengubah sampah menjadi sesuatu yang lebih berguna dalam masyarakat, misalnya untuk kerajinan dan pupuk yang memiliki nilai ekonomis.

Bank sampah memiliki beberapa manfaat bagi manusia dan lingkungan hidup, seperti membuat lingkungan lebih bersih, menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan, dan membuat sampah menjadi barang ekonomis. Manfaat bank sampah untuk masyarakat adalah dapat menambah penghasilan masyarakat karena saat mereka menukarkan sampah mereka akan mendapatkan imbalan berupa uang yang dikumpulkan dalam rekening yang mereka miliki.

Tak hanya itu, bagi masyarakat dapat sewaktu-waktu mengambil uang pada tabungannya saat tabungannya sudah terkumpul banyak. Imbalan yang diberikan kepada penabung tidak hanya berupa uang, tetapi ada pula yang berupa bahan makanan pokok seperti gula, sabun, minyak dan beras.

Bank Sampah merupakan konsep pengumpulan sampah kering dan dipilah serta memiliki manajemen layaknya perbankan, tapi yang ditabung bukan uang melainkan sampah.

Untuk pengelolaan Bank Sampah kata Nismawati, masyarakat diminta untuk bisa memilah sampah organik dan anorganik atau sampah kering dan basah agar ketika sampah sampai di bank sampah tinggal langsung diolah tanpa harus memilah lagi.

“Jadi nanti itu boleh masyarakat yang datang ke bank sampah, bisa juga sampahnya dijemput. Tapi, masyarakat mesti lakukan pemilahan, karena untuk mengolah sampah itu harus ada pemilahan, karena sampah organik dan anorganik pengelolaannya berbeda,” jelasnya.(ADV)

 

  • Bagikan