Disdagkop Kota Kendari Libatkan 30 UMKM di Pasar Kreatif HUT ke-193 Kota Kendari

  • Bagikan

Kendari, sibernas.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Kota Kendari melibatkan kurang lebih 30 UMKM pada Pasar Kreatif dalam rangka perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 193 Kota Kendari, di pusatkan di Lapangan Benu-Benua, Kecamatan Kendari Barat.

UMKM yang dilibatkan pada kegiatan pasar kreatif merupakan UMKM mitra Disperindagkop dan UKM Kota Kendari dan telah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB).

Kepala Disdagkop dan UKM Kota Kendari Alda Kesutan Lapae mengatakan dalam kegiatan pasar kreatif tersebut pihaknya menyediakan sebanyak 15 stand bagi para UMKM yang ada di Kota Kendari untuk berjualan dimana setiap stand yang disediakan ditempati oleh dua pelaku usaha.

“Ada pun UMKM yang dilibatkan tersebut merupakan UMKM mitra Disdagkop dan UKM Kota Kendari dan telah memilki NIB,” tuturnya, saat diwawancarai disela-sela kegiatan Lomba Mosolori di Anjungan Teluk Kendari, Rabu (8/5/2024).

Dia berharap dengan adanya kegiatan pasar kreatif tersebut akan bisa membawa berkah bagi para pelaku UMKM dan bisa meningkatkan pendapatan mereka.

“Saya menghimbau kepada para pelaku UMKM yang ada di Kota Kendari yang belum memiliki nomor induk berusaha untuk segera mengurus, sehingga apa bila ada kegiatan – kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah kota Kendari yang melibatkan UMKM kita akan libatkan,” pungkasnya.

Ia juga mengatakan, Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM berkomitmen memberikan ruang seluas luasnya untuk pemasaran berbagai produk usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) di daerah itu.

Aldakesutan Lapae, mengatakan komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pendampingan UMKM yang dilakukan oleh melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) berupa workshop, pameran atau Kendari UMKM Expo, hingga perizinan yang dapat dilakukan secara kolektif.

“Mengenai peningkatan penjualan, kami melakukan pendampingan UMKM. Sekarang ada PLUT yang terbuka setiap saat untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha termasuk pendampingan cara pemasaran atau memberikan nilai tambah terhadap produk,” katanya.

Ia mengaku,  pemerintah juga terus berupaya menanamkan pola pikir ke pelaku usaha agar mengarah ke industri.

“Tujuannya supaya produk UMKM masuk ke pasar global. Standardisasi produk harus industrial standar, kalau tidak UMKM kita hanya mendominasi di sektor kuliner,” katanya.

UMKM di masa depan kata Aldakesutan, harus mampu menghasilkan produk berkualitas terstandardisasi yang memperhatikan inovasi, desain, pengemasan produk, hingga kontinuitas produksinya.

“Pelaku UMKM harus memiliki sikap yang terbuka terhadap perbaikan kualitas produknya agar dapat berdaya saing di pasar lokal, domestik, ataupun luar negeri. Kami juga mendorong para pelaku UMKM di daerah mulai aktif memasarkan produk usahanya dengan memanfaatkan fasilitas layanan ‘online’ atau daring,” katanya.

Menurut dia, pemasaran produk secara daring sangat sesuai dengan era kemajuan saat ini, sedangkan pemasaran manual kurang efektif lagi.

Fakta di lapangan, katanya, bahwa tren pemasaran secara daring telah berkembang sedemikian rupa sehingga membuka peluang pangsa pasar baru.

“Pemasaran saat ini harus ‘online’ supaya pangsa pasar berkembang dan lebih luas,” katanya.

Pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi yang canggih melalui media sosial maupun internet saat ini dinilai jauh lebih efektif ketimbang cara pemasaran secara tradisional.

“Pangsa pasar secara online lebih luas sebab pengguna jasa internet di Indonesia saat ini semakin luas,” katanya.(adv)

  • Bagikan