Dishub Bali Pertimbangkan Ambil Alih Bus TMD Buntut Petisi Warga

  • Bagikan

Denpasar, Sibernas.id – Dinas Perhubungan (Dishub) Bali mulai mempertimbangkan pengambilalihan bus Trans Metro Dewata (TMD) buntut munculnya petisi dari masyarakat pengguna transportasi publik.

“Kami pertimbangkan, pengambilalihan akan membutuhkan waktu, kesiapan pendanaan, kesiapan kelembagaan, termasuk kesiapan kapasitas kita,” kata Kepala Dishub Bali IGW Samsi Gunarta kepada Antara di Denpasar, Senin.

Diketahui bahwa bus Trans Metro Dewata dengan enam koridor sepenuhnya milik pemerintah pusat bukan Pemprov Bali, sedangkan penganggaran untuk tahun 2025 menunjukkan belum cukup biaya untuk tetap beroperasi, didukung masih kurangnya minat masyarakat Bali menggunakan transportasi publik itu.

Di sisi lain muncul petisi pada laman change.org berjudul Lanjutkan Operasional Bus Trans Metro Dewata sebagai Transportasi Publik di Bali yang kini telah ditandatangani lebih dari 2 ribu orang, dimana menurut petisi, bus sangat membantu bagi pekerja, pedagang, wisatawan, dan pelajar.

Tangkap layar petisi warga pengguna transportasi publik agar Bus Trans Metro Dewata dipertahankan di Denpasar, Bali. (ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari)
“Seluruhnya (kebutuhan pendanaan) sekitar Rp90 milyar dengan manajemen koridornya, operasional sendiri sekitar Rp82 milyar, APBN 2025 tidak menyiapkan sebesar itu,” ujar Samsi.

Jika hendak diambil alih, selain memikirkan biaya Pemprov Bali juga harus menyiapkan kelembagaan yang akan mengelola, ditambah masyarakat berharap bus berwarna merah itu selain tidak berhenti operasi juga membenahi kekurangannya.

“Kesiapan kelembagaan maksudnya berkaitan dengan unit pengelola yang bisa mengakomodasikan sharing pendanaan dari berbagai pihak dan pengeluarannya untuk berbagai komponen pembiayaan yang beragam,” kaya Kepala Dishub Bali.

Menurut pemerintah daerah tidak mudah untuk mengambilalih, namun tetap diupayakan melalui proses administrasi yang tepat setelah melihat bukti lewat petisi bahwa masih banyak yang membutuhkan transportasi publik dengan biaya Rp4.400 itu.

“Proses ini akan memerlukan waktu, tapi mungkin buat pengguna Bus Trans Metro Dewata yang penting kejelasan operasinya dulu, mereka berkepentingan karena ekonominya bergantung operasional trans metro juga,” ujar Samsi.

  • Bagikan