Kendari, Sibernas.id – Pemerintah Kota Kendari melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kendari menggelar Rapat Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Kendari Tahap VI Tahun 2024, berlangsung disalah satu Hotel Kota Kendari, Selasa (3/12/2024).
Rapat tersebut dibuka langsung Asisten II Setda Kota Kendari Jahudding mewakili Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, dr. Sukirman. Turut hadir Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Lingkup Pemkot Kendari, Camat, Lurah se-Kota Kendari, Kepala Puskesmas, KUPT-KB/PKB, Kasubag Perencana, Tim Pendamping Gizi se-Kota Kendari, Tim Pendamping Keluarga Stunting serta tamu undangan lainnya.
Asisten II Setda Kota Kendari Jahudding dalam sambutannya mengatakan stunting merupakan program unggulan nasional yang menjadi titik fokus program pimpinan daerah yang harus di intervensi secara terpadu guna menciptakan generasi sehat menuju Indonesia emas.
Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada dibawah standar yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
“Stunting ini tidak berhenti di tahun ini, jadi kita jangan bosan dan harus secara terus menerus untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, khususnya yang menjadi sasaran kita dalam menurunkan angka stunting, sasaran yang dimaksud yaitu anak remaja , anak-anak baduta (dibawah dua tahun) dan balita (dibawah lima tahun). Semua ini membutuhkan perhatian ekstra dari kita sebagai pemerintah untuk tidak bosan-bosannya melakukan intervensi kepada keluarga-keluarga tersebut. Edukasi, Sosialisasi harus kita tingkatkan, beri pemahaman akan pentingnya mengatur pola hidup sehat, makan makanan bergizi, menggunakan air bersih serta sanitasi yang baik, karena stunting atau gagal tumbuh ini berhubungan erat dengan pola hidup kita serta kepedulian kita mengolah makanan yang bergizi,”ujarnya.
Olehnya itu, dia meminta kepada seluruh OPD terkait Lingkup Pemkot Kendari, Camat, Lurah untuk bersama-sama dalam melaksanakan program kegiatan yang betul-betul kena sasaran.
“Saya juga sampaikan kepada seluruh Camat dan Lurah agar mengetahui warganya yang tergolong keluarga resiko stunting sehingga memudahkan dalam melakukan intervensi,”ujarnya.
Dikesempatan itu, dia juga mengajak kepada seluruh TPPS Tingkat Kecamatan dan Kelurahan untuk melakukan verifikasi data keluarga yang mengalami stunting, karena kewajiban setiap kepala wilayah untuk melakukan intervensi pendampingan kepada warganya yang terkena stunting agar keluarga tersebut bisa terbebas dari stunting.
Dia juga menghimbau khususnya dalam pencatatan dan pengukuran setiap bulannya agar betul-betul di catat sesuai data sasaran di setiap kelurahan khususnya data balita yang di intervensi atau yang mendapatkan pelayanan posyandu.
“Rapat TPPS Tahap VI ini adalah rapat evaluasi kinerja kita selama satu tahun dalam melaksanakan intervensi pada keluarga stunting, apakah yang kita lakukan selama kurun waktu satu tahun ini mengalami perubahan terhadap resiko pola hidup masyarakat dan terjadi penurunan terhadap resiko stunting, semua ini kita akan bahas di rapat ini sehingga kemudian kita bisa menyusun strategi atau rencana kerja percepatan dan penurunan stunting di tahun depan 2025,”pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ((Disdalduk) , Hj. Andi Dajeng., SE mengungkapkan, pendataan ini dilakukan 5 tahun sekali namun setiap tahunnya diadakan pemutihan, verifikasi dan validasi data.
“Rapat TPPS tahap IV ini, adalah rapat evaluasi kinerja kita selama satu tahun dalam melaksanakan intervensi pada keluarga stunting, olehnya itu diharapkan semua permasalahan setahun ini bisa kita carikan solusinya bersama,” harapnya.
Rapat ini dilanjutkan pembahasan dengan beberapa narasumber yaitu Plt Kadis kesehatan drg. Fauziah, Kepala BKAD Farida Agustina, Kepala Bappeda Cornelius Padang dan Tenaga Ahli Wa Ode Salma, SST.,M.Kes.
Terpisah, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, La Ode Lawama mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam menekan angka gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi atau stunting.
Dia mengatakan bahwa stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun daerah.
“Stunting bukan hanya masalah statistik, tetapi juga menyangkut masa depan Kota Kendari. Kita harus bersama-sama berupaya untuk mengatasi masalah ini,” tegas La Ode Lawama.
Kolaborasi Antar OPD dan Peran Aktif Masyarakat La Ode Lawama menekankan pentingnya kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dalam penanganan stunting.
“Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Kota Kendari harus aktif melakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai pencegahan stunting kepada ibu rumah tangga,” jelasnya.
Ia juga menyoroti peran penting kader Posyandu dalam upaya pencegahan stunting.
“Kader Posyandu yang bersentuhan langsung dengan para ibu saat Posyandu, memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan informasi terkait pencegahan stunting,” tambahnya.