Dikbud Sultra Gagas Program Ketahanan Pangan Siswa SMA/SMK

  • Bagikan
kadispora
Kepala Dispora Sultra, Yusmin.

Kendari, Sibernas.id – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali melakukan terobosan dengan mengagas program gerakan ketahanan pangan siswa SMK dan SMA.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra, Yusmin, di Kendari, Selasa, mengatakan gerakan ini merupakan implementasi dari Teaching Factory Merdeka Belajar, dimana siswa diajarkan untuk melakukan pembelajaran berbasis produksi standar industri.

“Program ini kami gagas sebagai tindak lanjut perintah Bapak Gubernur kepada kami untuk bagaimana menggerakkan sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengatasi inflasi dari sektor kebutuhan pangan yang sederhana, dan bisa dilakukan anak-anak didik kita,” kata Kadisdikbud Sultra, Yusmin

Menurut Yusmin, selain melakukan pembelajaran berbasis produksi standar industri kepada siswa, program itu juga merupakan upaya dalam rangka membantu pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Sultra.

“Yang menjadi salah satu masalah penyebab inflasi kita kan sederhana, hanya karena soal cabe, tomat, bawang merah. Tanaman ini kan tanaman pangan sederhana yang bisa dilakukan oleh sekolah. Sehingga kita bergerak bersama dalam rangka menangani inflasi dimulai dari dunia pendidikan,” sambungnya.

Dalam pelaksanaan nantinya, siswa-siswi khususnya SMK menanam tiga komoditi pangan, di antaranya cabe, tomat dan bawah merah di sekolahnya masing-masing.

“Model pelaksanaannya anak didik kita di bawah bimbingan guru melakukan budidaya penanaman cabe, tomat dan bawah merah di sekolahnya. Kegiatan itu dilakukan di luar jam pelajaran normal, tapi masih masuk dalam struktur kurikulum merdeka,” kata matan kepala Biro Kesra Setda Sultra ini.

Terkait lahan tanam, Yusmin mengatakan setiap sekolah memiliki lahan yang cukup luas untuk bisa dimanfaatkan. Sekolah yang lahannya terbatas juga bisa memanfaatkan sistem polybag.

Untuk lahan juga, semua sekolah pasti punya lahan kosong, dan itu yang akan dimanfaatkan. Lahan di sekolah-sekolah kita juga sangat cukup, bahkan ada sekolah kita di Konawe dan Muna ada yang punya lahan sampai puluhan hektar. Itu bisa dimanfaatkan,” pungkasnya.

  • Bagikan