Dewan Apresiasi Pemkot Kendari Sukses Atasi Stunting

  • Bagikan

Kendari, Sibernas.id – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengapresiasi kinerja Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari dalam menekan angka gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi atau stunting.

Anggota DPRD Kota Kendari La Ode Lawama mengatakan, stunting merupakan masalah kesehatan yang menjadi perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang tidak bisa dianggap remeh oleh masyarakat.

Lanjutnya, dalam melakukan penanganan stunting perlu kolaborasi atau peran aktif dari sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait di lingkup pemerintah kota dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Dinas Kesehatan Kota Kendari melakukan penyuluhan atau sosialisasi terkait pencegahan stunting pada ibu rumah tangga.

“Penyuluhan dan sosialisasi ini bisa melibatkan kader-kader Posyandu yang tersebar di Kota Kendari. Karena mereka ini yang bersentuhan langsung dengan para ibu-ibu saat Posyandu,” kata Politikus PDIP itu, Kemarin.

Dia berharap kepada seluruh elemen masyarakat turut serta mendukung program pemerintah dalam pencegahan tersebut. Karena stunting bukan hanya masalah statistik saja melainkan masa depan Kota Kendari.

“Upaya pencegahan stunting ini dapat berjalan optimal apabila segenap elemen pemerintahan dan masyarakat dapat bersinergi dan kolaborasi dengan baik. Jadi kita harapkan semua terlibat baik pemerintah maupun masyarakat dalam pencegahan stunting,”tutupnya.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup mengatakan sejauh ini Pemerintah Kota Kendari berhasil mengatasi masalah stunting di Kota Lulo.

Kata dia, angka prevalensi stunting berhasil ditekan menjadi 2,14 persen per Agustus 2024, berdasarkan pengukuran langsung melalui Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi berbasis masyarakat (EPPGBM).

“Penurunan angka stunting menjadi fokus utama kami. Melalui program pemberian makanan tambahan dan pemantauan pertumbuhan anak, kami berharap generasi mendatang akan tumbuh sehat dan berkualitas,”ujarnya.

“Atas keberhasilan menangani stunting membuat Pemerintah Kota Kendari mendapatkan apresiasi dari Irjen Kemendagri RI,”pungkasnya.

Untuk diketahui, angka stunting di Kota Kendari pada tahun 2023 adalah 25,7%. Angka ini mengalami perubahan dari tahun sebelumnya, yaitu 19,5% pada tahun 2022.

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ditandai dengan tinggi atau panjang badan anak yang berada di bawah standar.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan stunting, di antaranya: Ekonomi keluarga, Penyakit atau infeksi yang berkali-kali, Faktor lingkungan, Masalah non kesehatan, Pola asuh yang kurang baik.

  • Bagikan