Ciptakan Generasi yang Sehat dan Berkualitas, Bupati Konut Gerakkan Puskesmas dan TP-PKK Tangani Stunting

  • Bagikan

Konut, sibernas.id – Untuk menyelaraskan wawasan dan pemahaman tentang program pemerintah dalam percepatan penanganan stunting, Pemerintah Kabupaten Konawe Utara (Konut) melalui Dinas Kesehatan Konut menggelar kegiatan Sosialisasi tentang Peran PKK dalam Pencegahan Stunting untuk mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas, bertempat di salah satu hotel di Kendari, Sabtu (22/7).

Kegiatan tersebut, dibuka langsung Bupati Konut H. Ruksamin. Turut hadir Ketua DPRD Konut Ikbar, Ketua Komisi C DPRD Konut, Sekertaris Kabupaten Konut, dan Kepala Dinas Kesehatan Konut. Juga dihadirkan para Kepala Puskesmas dan TP-PKK Desa/Kelurahan yang ada di 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Andowi, Asera, Oheo, Langgikima, Landawe dan Kecamatan Wiwirano.

Kegiatan ini merupakan tahap ke II dari rangkaian sosialisasi, dimana pada tahap I sebelumnya sudah di gelar menghadirkan Kepala Puskesmas dan TP-PKK Desa/Kelurahan yang ada di 7 kecamatan yaitu Motui, Sawa, Lembo, Wawolesea, Lasolo, Lasolo Kepulauan dan Molawe.

Dalam sambutannya, Bupati Konut ibuku H. Ruksamin menyampaikan, bahwa angka stunting di Kabupaten Konut sudah berhasil di tekan melebihi dari angka target nasional. Namun ia menargetkan di tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Konut mencapai 0%.

“Kita seharusnya bisa belajar saat daerah kita dilanda Covid-19, virusnya tidak bisa kita lihat dengan kasat mata, namun bisa kita tangani dan menjadikan Kabupaten Konut menjadi kabupaten terbaik di Sulawesi Tenggara untuk penanganan Covid-19. Sekarang kita dihadapkan dengan masalah stunting yang kondisi fisiknya dapat kita lihat dan dengan mudah kita identifikasi. Dengan koordinasi dan kerjasama kita semua, dan dengan di topang dengan data-data yang akurat, saya yakin di 2024 stunting sudah tidak ada di Konut,” ungkap Bupati Konut yang juga sebagai Pembina TP-PKK Konut.

Untuk mencapai target itu, Bupati Konut dua periode itu mengajak kepada seluruh Kepala Puskesmas dan TP-PKK Desa/Kelurahan untuk bersama-sama turun langsung ke lapangan untuk dapat menanggulangi masalah stunting dan dapat menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas untuk Konut, Sultra bahkan Indonesia.

“Mari kita semua tanamkan budaya malu. Untuk PUSKESMAS dan para TP-PKK yang ada di desa-desa, seharusnya kita malu jika di wilayah kita masih ada anak yang menderita stunting. Sebagai perpanjangan tangan pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, turun langsung ke lapangan, berikan nutrisi terbaik kepada anak-anak kita, yang semua itu saya sudah siapkan baik melalui Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan,”ajaknya.

Untuk menopang kinerja dari para aparatnya, ia telah telah mengucurkan anggaran untuk setiap TP-PKK yang ada di desa sebesar 30 juta/desa dan menaikan honor untuk para Kepala Desa sebesar 3,5 juta yang diterima per bulan.

“Semua saya sudah siapkan, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat. Mari bersama-sama kita sukseskan program pemerintah, wujudkan Konawe Utara yang Lebih Sejahtera dan Berdaya saing,”ungkapnya.

  • Bagikan