Kendari, Sibernas.id – Badan kependudukan dan keluarga Berencana nasional (BKKBN) provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memaksimalkan peran dan fungsi Rumah Dataku yang telah terbentuk diberbagai titik di kabupaten kota sebagai salah satu instrumen untuk membantu penanganan stunting.
“Dengan adanya rumah dataku ini, maka kita bisa mengetahui data tentang anak–anak yang stunting atau anak-anak yang berpotensi stunting dan data lainnya,” kata kepala BKKBN Sultra, Drs Aamsr, di Kendari, Selasa.
Ia mengatakan, Rumah Dataku merupakan proyek prioritas nasional karena Rumah Dataku mempunyai peranan penting sebagai basis data untuk perencanaan pembangunan pemerintah Desa.
“Maka dipandang perlu meningkatkan kemampuan para pengelola Rumah DataKu untuk mengola data, menganalisis dan menyajikan data serta memanfaatkan data untuk pembangunan pemerintah desa dan lintas sektor,” kata Asmar.
Asmar mengaku, selama ini sudah banyak program yang dilakukan pemerintah dalam upaya penanganan stunting tetapi tidak maksimal hasilnya.
“Salah satu kendalanya adalah tidak adanya ketersediaan data nama dan alamat setiap bayu yang stunting atau potensi stunting. Sehingga kita tidak bisa melakukan intervensi langsung,” katanya.
Asmar menilai bahwa Rumah DataKu sebagai kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro menjadi krusial peranannya untuk memenuhi kebutuhan akan data dan informasi keluarga dalam pembangunan di Kampung KB pada khususnya dan desa/kelurahan pada umumnya.
“Tujuan lain dari pengembangan Rumah DataKu adalah menyediakan data publik dalam bidang kependudukan di Kampung KB yang valid, terpercaya, dan selalu terbarukan bagi masyarakat umum, menyediakan data dan analisis kependudukan bagi pemerintah dan lintas sektoral dalam upaya memberikan Intervensi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran dan tepat guna,” pungkasnya.