BKKBN, Kemenristekdikti, dan Berbagai Perguruan Tinggi Kerjasama Gelar Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan

  • Bagikan

Jakarta, sibernas.id – Dalam rangka penyelenggaraan Program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) dan percepatan penurunan stunting, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perlu upaya pengembangan jejaring kemitraan dengan lintas sektor secara pentahelix, salah satunya adalah mitra perguruan tinggi. Upaya Implementasi dalam penyelenggaraan program kemitraan dengan perguruan tinggi tersebut, BKKBN menyelenggarakan Rapat Koordinasi Konsorsium Perguruan Tinggi Peduli Kependudukan (PTPK) Tahun 2023.

Rapat Koordinasi Konsorsium PTPK ini diselenggarakan oleh BKKBN dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) serta 13 Perguruan Tinggi di Indonesia secara luring dan daring di Auditorium Kantor Pusat BKKBN, Jakarta Timur pada Selasa (21/3/2023). Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Dr. Bonivasius Prasetya Ichtiarto, S.Si, M.Eng hadir serta membuka rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi PTPK. Dalam kesempatan tersebut Boni mengungkapkan apresiasi dan menyampaikan beberapa hal terkait penyelenggaran konsorsium PTPK.

“Kita sama-sama tahu bahwa perguruan tinggi itu merupakan resources (sumber daya) yang paling luar biasa di negara kita bukan hanya negara kita, dunia. Oleh karena itu kami melihat potensi yang besar tersebut dan kenapa enggak kita kerjasama akan secara kelembagaan antara BKKBN dengan Perguruan Tinggi ini.”, ujar Boni dalam sambutannya.

Boni menyampaikan bahwa pembentukan konsorsium ini adalah upaya BKKBN untuk menguatkan kelembagaan hubungan kemitraan dengan Kemenristekdikti terutama dengan perguruan tinggi baik itu negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Lebih lanjut lagi, Ia menyampaikan terdapat 4 (empat) pembahasan terkait dengan agenda yang dilaksanakan yaitu percepatan penurunan stunting, upaya penghapusan kemiskinan ekstrim, grand desain pembangunan dan kependudukan (GDPK), serta upaya pembangunan berkelanjutan SDGs.

Sebagai informasi, BKKBN dan Kemenristekditi sebelumnya telah menyelenggarakan Kick Off Meeting Pembentukan Konsorsium di UNS pada bulan November 2022 yang dihadiri oleh 11 Perguruan Tinggi di Indonesia. Sehingga agenda Rapat Koordinasi PTPK kali ini merupakan tindak lanjut untuk melakukan finalisasi struktur organisasi PTPK, pengesahan AD/ART dan perancangan program kerja Konsorsium PTPK.

“Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua peserta perguruan tinggi. Mudah-mudahan perguruan tinggi ini bisa menjadi motor penggerak dari konsorsium perguruan tinggi PTPK ini sehingga nanti kita pada saat launching kita undang juga calon-calon anggotanya, mekanismenya nanti terkait dengan kepesertaan keanggotaan program-program. Mungkin bisa kita bahas setelah sah di-launching oleh Pak Menteri dan juga oleh Kepala BKKBN.”, ucap Boni.

Sementara itu, Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Prof. Tjitjik Sri Tjahjandarie, Ph.D mengungkapkan Kemenristekdikti tengah melakukan langkah-langkah strategis untuk menyiapkan SDM unggul dalam menghadapi bonus demografi 2045. Dalam sambutannya, Prof Tjitjik mengungkapkan apresiasi kepada BKKBN yang turut mendukung dalam rangka menyiapkan SDM unggul dalam menghadapi bonus demografi 2045.

“Jadi pondasi utama memang di dalam membangun SDM yang berkualitas itu tidak lain adalah perkembangan penduduk dan pembangunan keluarga. Ini tidak bisa kita pungkiri bapak dan ibu sekalian jumlah penduduk yang besar tetapi kalau kualitasnya rendah gitu ya dan kemudian pertumbuhan yang cepat itu akan menghambat generasi emas di 2045. Oleh karena itu kami sangat berterima kasih dan apresiasi terhadap langkah-langkah yang telah dilakukan oleh BKKBN di dalam menyiapkan SDM yang berkualitas untuk menghadapi tantangan global dan juga untuk menyiapkan Indonesia emas 2045.”, ungkap Prof Tjitjik.

Selain itu, Ia mengungkapkan bahwa perguruan tinggi memang memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi permasalah stunting dan pakar dari berbagai bidang ilmu dibutuhkan dalam berkontribusi sebagai upaya penurunan angka stunting. Serta sebagaimana tertuang dalam PP No 87 tahun 2014, tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga, salah satu pedoman penyelenggaraan perekembangan kependudukan dan pembangunan keluarga adalah kerjasama satuan pendidikan kependudukan.

“Dalam konsep ini satuan pendidikan khususnya ini adalah perguruan tinggi merupakan mitra strategis yang potensial di dalam mewujudkan perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga dan tentunya melalui implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. Salah satu contoh yang nyata atau implementasi kolaborasi antara BKKBN dengan perguruan tinggi ini adalah telah dilaksanakannya beberapa program perkembangan ini melalui perjanjian kerjasama antara Kemenristekdikti dengan BKKBN.” kata Prof Tjitjik.

Terakhir, Prof Tjitjik berharap kerja sama antara BKKBN, Perguruan Tinggi, dan Kemenristekdi dapat menjadi lebih kuat serta pembentukan konsorsium menjadikan langkah-langkah strategis menjadi lebih istematis dan menghasilkan output yang lebih terukur untuk menyelesaikan permasalahan bangsa.

“Kita harapkan konsorsium ini menjadi salah satu tools yang strategis juga bagi Kemenristekditi di dalam memberikan kontribusi kita untuk penyelesaian berbagai permasalahan bangsa.”, pungkas Prof Tjitjik

Melalui forum tersebut telah disepakati Ketua Konsorsium dan Wakil Ketua PTPK yaitu Rektor Universitas Negeri Solo dan Rektor Universitas Hasanudin, serta didampingi Sekretaris Konsorsium PTPK yaitu Rektor Universitas Sumatera Utara, serta beberapa bidang Kelompok Kerja PTPK. Turut hadir dalam Rapat Koordinasi PTPK 10 Perguruan Tinggi Negeri secara luring yaitu Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dan 3 Perguruan Tinggi hadir secara daring via zoom yaitu Universitas Tadulako, Universitas Padang, dan Universitas Mulawarman.

  • Bagikan