Kendari, Sibernas.id – Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara melalui Bimbingan Masyarakat Katolik melibatkan dua puluh pasang suami istri dalam membangun dan memperkuat moderasi beragama di lingkungan keluarga Katolik di Sultra, lewat kegiatan Pembinaan Bimbingan Keluarga Katolik Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2022, Senin (27/6/2022).
“Di Kanwil Kemenag Sultra, Moderasi Beragama diikat dalam tagline 3B, Bersama kita bisa, Bersatu kita kuat dan bersaudara kita rukun,” kata Kakanwil Kemenag Sultra diwakili Kabag Tata Usaha, H. Muhammad Basri Didampingi Pembimbing Masyarakat Katolik, Leonardus Latu memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan tersebut.
Muhammad Basri juga memberikan apresiasi kepada Pembimbing Masyarakat Katolik yang menghadirkan pasangan suami istri dalam bimbingan keluarga Katolik dengan mengangkat tema Moderasi Beragama dan Ketekese.
Hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas Gus Menag tentang moderasi beragama, yaitu cara pandang, cara pikir dan bertindak dalam memahami ajaran agama, karena sesungguhnya agama itu sudah moderat.
Dikatakan, Moderasi beragama sangat dibutuhkan bangsa Indonesia dalam menghadapi generasi emas di tahun 2045. Moderasi beragama di lingkungan keluarga sangat diperlukan dalam membentuk karakter anak yang moderat, mengantar anak menuju generasi emas.
“Bangsa yang besar ini dibangun dari keluarga, dari keluarga inilah menjadi satu perkampungan, menjadi satu wilayah dan menjadi bangsa yang besar, semoga bapak ibu bisa mengantarkan anaknya menuju generasi emas tahun 2045, “ungkapnya.
Dikatakannya, Kanwil Kemenag Sultra menyediakan Graha Moderasi Beragama sebagai potret moderasi dan kerukunan umat beragama di Sultra yang sudah ada sejak dahulu yang menjujung tinggi, menghargai dan menghormati baik itu antar keluarga, dalam suatu lingkungan maupun sebagai satu bangsa.
Perkembangan informasi dan komunikasi di satu sisi menjadikan segala sesuatu semakin mudah dalam satu genggaman gadget. Namun sisi lain, tantangan semakin berat bagaimana membina anak saat ini berbeda dengan jaman dahulu, maka kita perlu memahami perubahan ini.
Maka diperlukan pembinaaan katekese, pembinaan iman dalam keluarga Katolik karena moderasi beragama sarat dengan nilai pemahaman, penghormatan, dan penghargaan kepada sesama manusia, baik intern umat beragama, antar umat beragama dan penghormatan terhadap budaya bangsa selain itu anak perlu ditanamkan integritas, terpadunya antara pikiran, ucapan, hati dan sesuai dengan perbuatan. Anak kita diajari kejujuran nilai tanggungjawab menyayangi dan mencintai.
Kuncinya adalah CDR (Cinta, Damai dan Rukun). Cinta akan tumbuh jika kita saling menghargai, yang muda menghormati yang tua begitu pula yang tua menyayangi yang muda.
Selanjutnya jika cinta sudah tertanam dalam keluarga pasti Damai, ada kedamaian karena anggota keluarga saling memahami kedudukannya, lahirlah kedamaian. Kalau sudah damai pasti kita akan dapatkan kerukunan. Rukun intern umat beragama, rukun antar umat beragama dan rukun antara umat beragama dengan pemerintah.